> >

PBB Khawatirkan Dugaan Pengiriman Personel Militer Korea Utara ke Rusia

Kompas dunia | 31 Oktober 2024, 20:16 WIB
Para prajurit berpartisipasi dalam demonstrasi selama pelatihan unit tempur udara dan amfibi Tentara Rakyat Korea, dalam gambar yang dirilis pada 16 Maret 2024 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (Sumber: KCNA)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kekhawatiran serius terkait laporan yang menyebutkan adanya pengiriman personel militer Korea Utara ke Rusia. 

Dugaan tersebut mencuat bersamaan dengan isu keterlibatan pasukan Korea Utara dalam zona konflik di Ukraina.

“Kami mengikuti dengan perhatian yang mendalam laporan-laporan terkait pengerahan personel militer DPRK ke Federasi Rusia, termasuk kemungkinan penempatan mereka di zona konflik,” ujar Miroslav Jenca, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Rabu (30/10/2024), dikutip dari Anadolu.

Meski demikian, Jenca menegaskan, hingga saat ini PBB belum memiliki rincian lebih lanjut terkait laporan tersebut. 

PBB juga belum dalam posisi untuk memverifikasi atau mengkonfirmasi klaim yang muncul.

“Kami tidak memiliki data lebih lanjut dan belum dapat memastikan kebenaran dari laporan-laporan ini,” tambah Jenca.

Kekhawatiran ini muncul di tengah dugaan sebelumnya bahwa Korea Utara telah mengirimkan sejumlah perlengkapan militer ke Rusia. 

Baca Juga: Khawatir Tentara Korea Utara Bakal Bantu Rusia Perang di Ukraina, AS Minta China Tekan Kim Jong-Un

Termasuk di antaranya rudal balistik dan peluru artileri yang diduga akan digunakan dalam operasi militer Rusia di Ukraina.

PBB mengingatkan, potensi keterlibatan Korea Utara dalam perang di Ukraina dapat memperburuk situasi. 

Jenca mendesak semua pihak yang terlibat agar menahan diri dari tindakan yang bisa memperluas konflik.

Selain itu, Jenca menekankan pentingnya mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB yang berkaitan dengan Korea Utara. 

Namun, ia juga menyoroti, pertanyaan mengenai apakah pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia melanggar resolusi tersebut merupakan sesuatu yang harus diputuskan oleh Dewan Keamanan.

Jenca memperingatkan, perkembangan perang di Ukraina, jika tidak segera dihentikan dapat membawa dampak yang lebih luas. 

“Seperti yang telah berulang kali kami peringatkan, eskalasi berbahaya dari perang di Ukraina hanya akan membawa lebih banyak penderitaan, kehancuran yang semakin besar, serta memperdalam perpecahan geopolitik yang tak bisa lagi kita tanggung,” katanya.

Perang yang berkepanjangan ini, menurut Jenca, terus memicu ketegangan baik di tingkat regional maupun global.

“Perang ini tidak hanya mengobarkan ketegangan regional, tetapi juga memicu perpecahan global,” pungkas Jenca. 

Baca Juga: Pembenaran Rusia Dibantu Tentara Korea Utara: Barat Saja Membantu Ukraina, Kenapa Kami Tak Bisa

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Anadolu


TERBARU