Israel Ancam Serang Kota Bersejarah Baalbek di Lebanon, Paksa Warga Sipil Pindah
Kompas dunia | 30 Oktober 2024, 21:58 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Ketegangan di Lebanon kembali memuncak setelah Israel mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan ke kota Baalbek, Rabu (30/10/2024).
Militer Israel memerintahkan seluruh penduduk Baalbek dan sekitarnya untuk meninggalkan wilayah tersebut. Mereka mengeklaim menargetkan situs-situs milik Hizbullah, partai politik Lebanon yang memiliki sayap militer.
Namun, laporan di lapangan menunjukkan sebagian besar korban justru adalah warga sipil.
"Kami tidak perlu khawatir, Tuhan bersama kami," ujar Ali Allam, Direktur Rumah Sakit Dar Al Amal di Baalbek, saat diwawancarai The National setelah Israel memerintahkan pemindahan paksa warga sipil.
Baalbek adalah kota bersejarah yang sangat penting, terutama dikenal karena situs arkeologinya yang luar biasa.
Terletak di Lembah Bekaa, Lebanon, Baalbek adalah rumah bagi kompleks kuil Romawi yang merupakan salah satu yang terbesar dan terbaik yang masih ada di dunia.
Situs ini mencakup Kuil Bacchus, Kuil Jupiter, dan Kuil Venus, yang semuanya merupakan peninggalan dari era Kekaisaran Romawi ketika kota ini dikenal sebagai Heliopolis.
Baalbek sudah dihuni sejak zaman kuno, jauh sebelum kedatangan Romawi, dan pernah menjadi pusat keagamaan serta perdagangan penting di wilayah Timur Tengah.
Baca Juga: Serba-Serbi Serangan Israel: 10 Orang Tewas di Gaza & 60 Orang Tewas di Lebanon
Selain arsitektur Romawi, pengaruh budaya lain dari Yunani, Arab, hingga Kekhalifahan Islam juga terlihat di situs ini.
UNESCO memasukkan Baalbek ke dalam daftar Warisan Dunia pada tahun 1984, mengakuinya sebagai salah satu situs arkeologi paling signifikan dan penting di dunia.
Israel Terus Serang Lebanon
Di sisi lain, serangan Israel di Lebanon Selatan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai sekitar 60 orang lainnya.
Wilayah tersebut sebelumnya relatif aman dari serangan besar hingga Israel meningkatkan intensitas serangannya dalam enam minggu terakhir.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The National