WHO: Lebih dari 8 Juta Kasus Baru TB di 2023 Terbesar dalam Sejarah, Sebagian di Indonesia
Kompas dunia | 30 Oktober 2024, 14:26 WIBJAKARTA, KOMPAS TV – Lebih dari 8 juta orang didiagnosis menderita tuberkulosis (TB atau TBC) pada tahun lalu, menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis hari Selasa. Angka ini merupakan jumlah tertinggi yang pernah tercatat sejak badan kesehatan PBB itu mulai mendata kasus TB, seperti laporan Associated Press, Rabu 30 Oktober 2024.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa TB kembali menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia setelah sempat digeser oleh Covid-19 selama pandemi.
WHO memperkirakan sekitar 1,25 juta orang meninggal akibat TB pada tahun lalu, hampir dua kali lipat jumlah kematian akibat HIV di tahun 2023.
WHO menegaskan bahwa meskipun angka kematian global akibat TB cenderung menurun dan kasus baru mulai stabil, TB masih menimbulkan ancaman besar.
WHO mencatat Tuberculosis TBC paling banyak menjangkiti penduduk Asia Tenggara, Afrika, dan Pasifik Barat, dengan lima Negara, India, Indonesia, China, Filipina, dan Pakistan, menyumbang lebih dari separuh kasus TB di dunia.
Tuberkulosis sendiri disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui udara dan terutama menyerang paru-paru.
Diperkirakan sekitar seperempat populasi dunia memiliki infeksi TB laten, namun hanya 5-10% dari mereka yang akan berkembang menjadi gejala aktif.
Baca Juga: Kemenkes RI Bakal Pakai Teknologi AI Portable X-ray untuk Basmi Tuberkulosis
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini. “Kenyataan bahwa TB masih membunuh dan membuat sakit begitu banyak orang adalah hal yang tidak bisa diterima, terutama ketika kita sudah memiliki alat untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobatinya.”
Meski kemajuan dalam menurunkan angka kematian global akibat TB terlihat, ada tantangan besar dalam menangani kasus TB yang resistan terhadap obat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press