Usai Disebut Kirim Tentara, Kini Korea Utara Utus Menlunya ke Rusia
Kompas dunia | 30 Oktober 2024, 00:57 WIB“Badan mata-mata itu juga mengatakan kedua belah pihak tampaknya berjuang untuk menyelesaikan masalah komunikasi, karena saat ini militer Rusia sedang melatih pasukan Korea Utara tentang terminologi militer Rusia,” kata Lee, seperti dikutip dari The Associated Press.
“Badan itu mengatakan pengintaian berbasis ruang angkasa adalah area di mana Korea Utara berkemungkinan akan menerima bantuan Rusia. Dikatakan bahwa Korea Utara mungkin memperoleh komponen canggih dari Rusia saat bersiap meluncurkan satelit pengintaian militer lainnya setelah upaya yang gagal pada bulan Mei,” kata Park Sun-won, anggota parlemen lain yang menghadiri sidang tersebut.
Korea Utara pertama kali menempatkan satelit mata-mata di orbit pada November lalu. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menggambarkan aset tersebut sebagai hal yang penting untuk memantau aktivitas militer Korea Selatan dan AS serta meningkatkan ancaman rudal berkemampuan nuklirnya.
Baca Juga: Tak Hanya Prajurit, Korea Utara Disebut Turut Kirimkan Jenderal untuk Bantu Rusia Perangi Ukraina
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam hubungan telepon dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Senin (28/10/2024), menyampaikan penilaian intelijen Korea Selatan bahwa pasukan Korea Utara dapat dikerahkan ke medan perang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Korea Utara juga dituduh menyediakan jutaan peluru artileri dan peralatan militer lainnya ke Rusia untuk membiayai perang di Ukraina.
AS dan mitra-mitranya telah menggambarkan pengadaan personel dan perlengkapan Korea Utara oleh Rusia sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.
Itu juga menimbulkan kecurigaan bahwa Moskow membantu Pyongyang untuk menghindari sanksi dan secara tidak sah membiayai program persenjataannya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Associated Press