Jet Tempur Israel Serang Iran Lewat Wilayah Udara Irak yang Dikontrol AS, Korban Tewas Jadi 4 Orang
Kompas dunia | 27 Oktober 2024, 08:37 WIBTEHRAN, KOMPAS TV - Angkatan Bersenjata Iran pada Sabtu (26/10/2024) menuduh bahwa serangan jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang berada di bawah kontrol Amerika Serikat (AS) untuk menembakkan rudal jarak jauh ke situs militer Iran.
Selain itu Iran mengumumkan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel telah bertambah dari dua menjadi empat orang, yang semuanya adalah tentara, seperti laporan kantor berita resmi Iran, IRNA.
Dalam pernyataan lanjutan, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menjelaskan beberapa rudal jarak jauh dengan hulu ledak ringan ditembakkan dari jarak sekitar 100 kilometer di luar perbatasan Iran.
Sasaran serangan tersebut adalah sistem radar di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan, serta wilayah sekitar ibu kota Teheran.
Serangan ini dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat (2300 GMT), di mana sistem pertahanan udara Iran berhasil mencegat banyak rudal di dekat Teheran, yang menghasilkan suara ledakan keras. Meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, beberapa rudal tetap menyebabkan kerusakan terbatas.
Jumlah korban akibat serangan ini meningkat menjadi empat tentara, menurut pernyataan tersebut.
Angkatan bersenjata Iran menegaskan bahwa rudal yang digunakan dalam serangan ini memiliki hulu ledak ringan, "sekitar seperlima dari ukuran hulu ledak rudal balistik Iran."
“Berkat respons cepat pertahanan udara nasional kami, kerusakan yang terjadi hanya terbatas, dengan beberapa sistem radar terdampak,” ujar pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa beberapa sistem radar telah diperbaiki segera, sementara yang lainnya masih dalam proses perbaikan.
Baca Juga: Israel Dilaporkan Kirim Peringatan ke Iran Sebelum Serangan Hari Ini, Tuntut Tidak Membalas
Pihak Iran mengutuk serangan Israel ini sebagai "aksi ilegal dan tidak beralasan," dengan menekankan bahwa sejumlah besar rudal telah dilacak dan dicegat, sehingga mencegahnya masuk lebih jauh ke wilayah udara Iran.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : IRNA