Kiev Ajukan Proposal Damai tapi Dibatalkan, Putin Pertanyakan Kesiapan Ukraina Berdamai dengan Rusia
Kompas dunia | 25 Oktober 2024, 23:23 WIBOperasi Militer Khusus dan Keberlanjutannya
Putin menegaskan Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina dengan komitmen penuh dan tidak akan terpancing anggapan bahwa lawan mengalami kelelahan.
“Setiap penyelesaian konflik ini harus memberikan keuntungan bagi Rusia, sesuai dengan kenyataan di lapangan,” katanya.
Putin menegaskan Angkatan Bersenjata Rusia berada dalam posisi ofensif di sepanjang garis pertempuran. Meskipun militer Ukraina berupaya mendukung pasukan mereka yang terkepung di kawasan perbatasan Kursk, Putin menyatakan Ukraina telah kehilangan kontrol penuh atas komando pasukan mereka di wilayah ini.
“Kami merasakan bahwa pasukan yang dikepung bahkan tidak sepenuhnya memahami situasi di sekitar mereka. Berdasarkan informasi yang kami miliki, komando dan kendali pasukan ini telah goyah,” tegas Putin sebagai Panglima Tertinggi Rusia.
Putin juga menyoroti bahwa Barat mulai mengevaluasi situasi Ukraina dengan lebih realistis, meskipun tingkat konfrontasi masih tinggi.
“Kini retorika mereka telah berubah. Kami melihat ini, dan seperti yang saya katakan, mereka layak diakui karena mulai berpikir dan menilai situasi dengan lebih realistis,” ungkap Putin.
Rusia memulai "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari 2022 untuk melindungi wilayah timur Donetsk dan Luhansk yang telah berada dalam konflik dengan Kyiv sejak 2014.
Meskipun Turki dan beberapa negara lainnya telah berperan sebagai perantara untuk memfasilitasi pembicaraan damai potensial, berbagai negosiasi ini menghadapi tantangan besar dan sering kali terhenti.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS