> >

Amnesty International: Eropa dan AS Terus Pasok Senjata meski Israel Dituduh Genosida di Gaza

Kompas dunia | 21 Oktober 2024, 14:31 WIB
Tentara Israel di Gaza dengan beragam munisi tank bantuan Amerika Serikat. Washington mempercepat penjualan senjata ke Israel meskipun ada kekhawatiran internal tentang penyalahgunaan bom buatan AS dan pelanggaran HAM, bahkan ketika jumlah korban sipil di Jalur Gaza terus meningkat, menurut investigasi ProPublica. (Sumber: Anadolu)

Baca Juga: Capres AS Kamala Harris Tegaskan Tidak Akan Ada Embargo Senjata untuk Israel

"Di seluruh Eropa, ada banyak perlawanan dan litigasi terkait F-35, dan ini adalah contoh klasik dari rantai pasokan yang kompleks dan pengumpulan suku cadang," ujar Wilcken. 

"Negara-negara bertanggung jawab untuk mengecualikan diri dari rantai pasokan ini melalui uji tuntas. Mereka harus memastikan bahwa suku cadang dan komponen tersebut tidak masuk ke sistem senjata yang akhirnya berakhir di Israel."

Menurutnya, semua suku cadang dapat dilacak, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi negara-negara mana saja yang terlibat dalam program F-35 dan peran mereka dalam perang di Gaza.

"Kami telah melihat di banyak negara, termasuk baru-baru ini di Inggris, bahwa negara-negara sangat berhati-hati dalam hal ini, dan saya pikir ada alasan politik yang jelas, karena pentingnya proyek F-35 untuk aliansi negara-negara dengan Amerika Serikat," kata Wilcken.

Israel adalah salah satu eksportir senjata utama di dunia, tetapi militernya sangat bergantung pada F-35 di Gaza untuk melancarkan salah satu kampanye udara paling intens dan destruktif dalam sejarah modern, menurut para ahli.

Wilcken juga mencatat bahwa kurangnya transparansi mengenai tujuan akhir senjata dan suku cadang sangat memprihatinkan.

Dia menekankan bahwa negara-negara harus berhenti menggunakan alasan keamanan nasional sebagai dalih untuk tidak mempublikasikan rincian perdagangan senjata "ilegal dan rahasia."

Meskipun ada tekanan besar dari masyarakat sipil dan penggugat hukum untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel, pertimbangan geopolitik dan aliansi, terutama antara Eropa dan AS, membuat negara-negara sulit untuk melepaskan diri dari perdagangan ini, tambah Wilcken.

Baca Juga: Menteri Spanyol Ajak Eropa Embargo Israel dan Pidanakan Netanyahu: Mari Hentikan Genosida

Ukraina hari Rabu, (19/4/2023) mengatakan sistem rudal darat ke udara Patriot buatan Amerika Serikat tiba di Ukraina pada hari Rabu, (19/4/2023), memberikan perlindungan baru yang sangat dibutuhkan oleh Kiev melawan serangan udara Rusia (Sumber: AP Photo)

"Negara-negara kaya dan stabil seperti yang ada di Eropa Barat harus serius menjalankan kewajiban mereka dan menghentikan semua transfer senjata ke Israel," ujarnya.

Ian Overton, direktur eksekutif Action on Armed Violence, sebuah lembaga amal penelitian konflik yang berbasis di London, mengatakan bahwa seluruh industri senjata "dipenuhi dengan kerahasiaan dan kurangnya transparansi."

Overton menjelaskan pemerintah Inggris belum melarang pengiriman suku cadang untuk jet tempur F-35, meskipun pesawat ini sebagian dikembangkan untuk militer Israel, "Kita tidak tahu kapan dan bagaimana suku cadang tersebut mungkin kemudian diintegrasikan ke dalam sistem senjata lain, dan kemudian dijual ke Israel," katanya.

Spanyol, Belgia, Belanda, Italia, dan Inggris telah mengumumkan penghentian penjualan senjata ke Israel, namun Overton percaya bahwa beberapa negara ini tetap mengekspor senjata secara terselubung.

Meski undang-undang Norwegia melarang penjualan senjata ke negara-negara yang sedang berperang, laporan media lokal menunjukkan bahwa Israel tetap membeli senjata yang diproduksi oleh anak perusahaan AS dari perusahaan pertahanan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Norwegia.

Overton mengkritik Inggris karena terus memasok senjata ke Israel, sementara pada saat yang sama mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Bagaimana mungkin Anda mendukung negara secara militer dengan mengirimkan senjata, dan pada saat yang sama harus membersihkan dampak dari kerusakan yang ditimbulkan negara tersebut melalui intervensi kemanusiaan yang mahal di negara yang mereka bom. Ini jelas terlihat sebagai bentuk kemunafikan," ujar Overton.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU