> >

Drone Serang Kediaman Perdana Menteri Israel, Netanyahu Lolos dari Maut

Kompas dunia | 19 Oktober 2024, 16:39 WIB
Pasukan keamanan Israel mengamankan jalan dekat lokasi yang menurut pemerintah Israel menjadi sasaran peluncuran pesawat nirawak ke arah rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea, Israel, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pemerintah Israel mengatakan sebuah drone diluncurkan ke arah rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea pada Sabtu (19/10/2024), namun tidak menimbulkan korban jiwa. 

Baik Netanyahu maupun istrinya dilaporkan sedang tidak berada di rumah saat insiden terjadi. 

Dilansir The Associated Press, serangan drone ke rumah Netanyahu terjadi di pagi hari waktu setempat, diiringi suara sirene yang memperingatkan warga Israel akan adanya ancaman dari Lebanon.

Ini bukan pertama kalinya Netanyahu menjadi target serangan. Pada September lalu, kelompok Houthi dari Yaman juga meluncurkan rudal balistik ke arah Bandara Ben Gurion ketika pesawat Netanyahu hendak mendarat, namun berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel.

Baca Juga: Pekerja Pelabuhan Yunani Blokir Pengiriman Amunisi ke Israel, Tolak Terlibat dalam Genosida di Gaza

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung Iran, semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. 

Hizbullah mengumumkan rencana untuk meningkatkan serangan mereka dengan mengirimkan lebih banyak rudal berpemandu dan drone eksplosif ke wilayah Israel.

Pada akhir September, Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, tewas dalam serangan udara Israel, memicu eskalasi lebih lanjut. 

Israel bahkan telah mengirim pasukan darat ke Lebanon dan melancarkan serangan udara ke negara tersebut.

Selain serangan drone ke kediaman Netanyahu, militer Israel melaporkan adanya sekitar 55 proyektil yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara pada Sabtu pagi. 

Sebagian besar proyektil tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, dan tidak ada laporan korban jiwa.

Sementara serangan Israel menewaskan wakil komandan Hizbullah di Bint Jbeil, selatan Lebanon, Nasser Rashid. Israel menuduh Rashid memimpin serangan ke wilayahnya. 

Di Lebanon, Kementerian Kesehatan melaporkan dua orang tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah kendaraan di jalan raya utara Ibu Kota Beirut, meski identitas korban belum diungkapkan.

Baca Juga: Hamas Konfirmasi Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Di Gaza, Israel juga terus melancarkan serangan setelah kematian pemimpin tertinggi Hamas, Yahya Sinwar, yang tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada Rabu (16/10/2024). 

Israel berharap kematian Sinwar, yang merupakan tokoh penting Hamas, bisa mengubah dinamika perang. 

Namun, Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, menyatakan kematian Sinwar hanya akan memacu Hamas untuk melanjutkan perjuangan mereka untuk membebaskan diri dari pendudukan Israel.

"Hamas hidup dan akan terus hidup," tegas Khamenei dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/10), merujuk pada serangkaian kematian pemimpin Hamas yang tidak mengubah arah perjuangan kelompok tersebut.

Sejak kematian Sinwar dikonfirmasi, Hamas kembali menegaskan tidak akan membebaskan para tawanan yang mereka ambil dari Israel kecuali ada gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. 

Sedangkan Netanyahu bersikeras menyatakan akan terus melanjutkan serangan ke Gaza hingga Hamas dihancurkan.

Baca Juga: Israel Kembali Bom Sekolah Penuh Pengungsi di Gaza, Anak-Anak Turut Jadi Korban

Pada Sabtu, lebih banyak serangan Israel menghantam Gaza, termasuk di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, yang bagian atas bangunannya terkena tembakan. 

Serangan lain juga menghantam Rumah Sakit Awda di Jabaliya, menyebabkan beberapa staf medis terluka.

Di wilayah Gaza Tengah, sebuah rumah di Zawayda diserang, menewaskan 10 orang, termasuk dua anak-anak. 

Di Kamp Pengungsi Maghazi, 11 orang dari satu keluarga tewas dalam serangan yang menghantam rumah mereka.

Sejak serangan Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 42.000 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat.

Kondisi Gaza semakin parah dengan lebih dari 90 persen dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi dan berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu Pastikan Pimpinan Hamas Yahya Sinwar Tewas di Rafah

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU