Hizbullah Sebut AS dan Israel Ingin Ciptakan Timur Tengah Baru
Kompas dunia | 16 Oktober 2024, 07:10 WIB“Amerika, iblis terbesar, ingin menciptakan Timur Tengah baru. Netanyahu menginginkan hal yang sama. Itu berarti AS dan Israel melakukan genosida ini dengan sengaja,” tuduhnya.
Qassem mengatakan solusi terbaik untuk konflik ini adalah agar Israel menghentikan serangan terhadap Lebanon dan Gaza.
“Saya ingin mengatakan kepada Israel, solusinya adalah berhenti menembak. Solusinya adalah gencatan senjata. Setelah gencatan senjata, para pemukim [Israel] bisa kembali ke utara,” ujarnya.
Baca Juga: Hizbullah untuk Pertama Kali Dukung Upaya Gencatan Senjata di Lebanon, tapi Tak Ungkit Gaza
Ia memperingatkan, lebih dari dua juta warga Israel di wilayah utara akan berada dalam ancaman terus-menerus jika Israel melanjutkan perangnya di Lebanon dan Gaza.
“Perlawanan tidak akan pernah dikalahkan karena mereka (warga Lebanon dan Palestina) adalah pemilik tanah ini. Mereka akan berjuang dan mati dengan martabat. Kemenangan akan datang dengan kesabaran,” kata Qassem.
Dalam pidato tersebut, Qassem juga menyebut serangan 7 Oktober 2023 ke Israel yang dilakukan milisi Palestina yang dipimpin Hamas, sebagai upaya untuk “mengusir penjajah”.
Menurutnya, Hamas dan rakyat Palestina telah menyampaikan kepada dunia bahwa “75 tahun telah berlalu, namun pendudukan masih ada di tanah kami, membunuh kami.”
Rakyat Palestina, lanjutnya, memiliki hak untuk melakukan sesuatu yang “mengguncang pendudukan dan menghentikannya dari meluas lebih jauh.”
Dia mengatakan, daripada bertanya mengapa serangan Al-Aqsa terjadi, dunia seharusnya bertanya “mengapa pendudukan masih ada.”
Serangan 7 Oktober, menurut Qassem, terjadi setelah 75 tahun pendudukan, dan itu adalah “hak sah rakyat Palestina.”
Baca Juga: Incar Brigade Elite Golani, Drone Hizbullah Berhasil Bunuh 4 Tentara Israel
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera