PBB: Lebih dari 400.000 Anak di Lebanon Mengungsi karena Perang
Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 16:36 WIB“Dalam tiga minggu terakhir, lebih dari 100 anak tewas dan lebih dari 800 lainnya terluka,” ungkapnya.
Ia mengatakan anak-anak terlantar dijejalkan ke dalam tempat penampungan yang penuh sesak, tempat tiga atau empat keluarga dapat tinggal di ruang kelas yang dipisahkan oleh lembaran plastik, dan tempat 1.000 orang dapat berbagi 12 toilet yang tidak semuanya berfungsi.
Banyak keluarga terlantar yang ditemukan telah mendirikan tenda di sepanjang jalan atau di pantai umum.
“Sebagian besar anak-anak terlantar telah mengalami begitu banyak kekerasan, termasuk suara tembakan atau tembakan, sehingga mereka takut mendengar suara keras apa pun,” ujar Chaiban.
Eskalasi ini juga telah melumpuhkan lebih dari 100 fasilitas perawatan kesehatan primer, sementara 12 rumah sakit tidak lagi berfungsi atau hanya berfungsi sebagian.
Baca Juga: Uni Eropa Kutuk Serangan Israel terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon
Selain itu, infrastruktur air juga diserang. Dalam tiga minggu terakhir, 26 stasiun air yang menyediakan air untuk hampir 350.000 orang telah rusak. Saat ini UNICEF bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memperbaikinya.
UNICEF menyerukan agar infrastruktur sipil dilindungi. Mereka juga mengimbau gencatan senjata di Lebanon dan Gaza, dengan mengatakan perlu ada kemauan politik dan kesadaran bahwa konflik tidak dapat diselesaikan melalui cara militer.
"Yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa ini harus berhenti, bahwa kegilaan ini dihentikan, bahwa ada gencatan senjata sebelum kita mengalami kehancuran, rasa sakit, penderitaan, dan kematian seperti yang telah kita lihat di Gaza," tandas Chaiban.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : The Associated Press