> >

Uni Eropa Kutuk Serangan Israel terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 00:40 WIB
Seorang prajurit Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) memegang bendera PBB saat mengawasi ekskavator Israel yang berusaha menghancurkan terowongan Hizbullah di dekat Desa Mays Al-Jabal, dekat perbatasan Lebanon-Israel, 13 Desember 2019. (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

LUKSEMBURG, KOMPAS.TV - Uni Eropa (UE) mengutuk serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Senin (14/10/2024). Mereka juga menolak tuduhan Israel bahwa PBB menempatkan pasukan penjaga perdamaian di sana untuk menghalangi operasi militer melawan Hizbullah.

Enam belas negara UE berkontribusi pada pasukan penjaga perdamaian UNIFIL. Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell mengatakan bahwa pekerjaan mereka sangat penting dan bahwa serangan Israel kepada pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah tindakan yang tidak dapat diterima.

Berbicara di Luksemburg sebelum memimpin pembicaraan antara menteri luar negeri Uni Eropa, Borrell menggarisbawahi bahwa Dewan Keamanan PBB yang akan memutuskan apakah UNIFIL harus dipindahkan. 

Baca Juga: Menteri Israel Kecam Pasukan Perdamaian PBB, Sebut UNIFIL Pasukan Tak Berguna

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu meminta UNIFIL untuk mematuhi peringatan Israel untuk berpindah posisi. Netanyahu menuduh mereka telah membangun perisai manusia untuk melindungi Hizbullah. 

Dalam sebuah video yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, Netanyahu mengatakan kepada kepala PBB untuk mengeluarkan UNIFIL dari zona bahaya. 

Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg, yang negaranya merupakan salah satu pendukung terkuat Israel di Eropa, mengatakan serangan itu "tidak dapat diterima" dan bahwa UNFIL tidak akan ditinggalkan. 

"Tidak, mereka tidak akan mundur. Ya, mereka akan terus memenuhi mandat. Dan ya, kami menuntut setiap pihak untuk menghormati mandat ini dan menghormati keamanan dan keselamatan pasukan berhelm biru kami," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Lima pasukan penjaga perdamaian terluka dalam serangan Israel dalam upayanya melawan kelompok militan Hizbullah. Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell mengatakan bahwa menyerang pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima.

Israel telah meningkatkan serangan melawan Hizbullah setelah setahun saling tembak. Sementara itu, mereka juga tetap melancarkan serangan kepada Hamas di Gaza.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU