> >

Putin Disebut Diktator Pembunuh oleh Kamala Harris, Kremlin Beri Balasan Menohok

Kompas dunia | 13 Oktober 2024, 13:37 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai pembaruan doktrin nuklir di Kremlin di Moskow, Rusia, Rabu, 25 September 2024. (Sumber: Sputnik)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pihak Kremlin memberikan balasan menohoh atas pernyataan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengenai Presiden Rusia Vladimir Putin.

Harris sebelumnya menggambarkan Putin sebagai diktator pembunuh.

Pihak Kremlin pun pada Sabtu (12/10/2024) menegaskan, pernyataan calon Presiden AS itu memperlihatkan bagaimana politikus AS memaksakan pandangan mereka pada dunia.

Baca Juga: Respons Adik Kim Jong-Un usai Korea Selatan Kirim Drone, Janjikan Bencana Mengerikan Jika Diulangi

Komentar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov merupakan pukulan teranyar dalam pertikaian seputar pemilihan Presiden AS dan perang Rusia yang berlangsung lebih dari 2,5 tahun di Ukraina.

“Pendirian politik Amerika Serikat yang tinggi, terlihat jelas dipenuhi budaya politik seperti itu,” kata Peskov dikutip dari The Strait Times.

“Ini inti dari model hubungan internasional yang mereka coba terapkan di seluruh dunia, sebuah model yang semakin tak disukai sebagian besar orang di dunia,” tambahnya.

Komentar Peskov itu tampaknya merupakan tanggapan terhadap kritik Harris terhadap laporan dalam buku yang baru dirilis jurnalis AS Bob Woodward.

Dalam bukunya, Woodward mengatakan, kandidat Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump, saat menjabat telah mengirimkan tes Covid-19 ke Rusia pada puncak pandemi.

Dalam sebuah wawancara radio, Harris pun menggambarkan Putin sebagai diktator pembunuh.

Ketika hubungan Rusia dan AS semakin memburuk sejak krisis rudal kuba pada 1962, masing-masing pihak telah meminta satu sama lain berhenti membahas masalah-masalah dalam negeri.

Baca Juga: Demi Gantikan Manusia dengan AI, TikTok Bakal Pecat Ratusan Pegawainya

Pihak AS mengatakan kepada Putin untuk berhenti mengomentari pemilu AS pada Februari.

Peringatan itu kembali dikemukakan bulan lalu ketika pemimpin Kremlin mengatakan, ia lebih memilih Harris ketimbang Trump di pemilu AS karena “tawanya yang menular”.

Hal itu membuat Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan bahwa Putin kadang bercanda dalam pernyataan publik-nya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : The Strait Times


TERBARU