> >

Serangan Israel Lukai 2 Prajurit TNI di Lebanon, UNIFIL: Pelanggaran Serius Hukum Internasional

Kompas dunia | 11 Oktober 2024, 01:05 WIB
Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, menyatakan menargetkan penjaga perdamaian adalah pelanggaran serius, tidak hanya terhadap Resolusi 1701, tetapi juga terhadap hukum kemanusiaan internasional, Kamis (10/10/2024). (Sumber: Al Jazeera)

NAQOURA, KOMPAS.TV - Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) memperingatkan Israel, setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan perdamaian adalah pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti menyatakan serangan Israel yang melukai dua penjaga perdamaian di Lebanon selatan merupakan "perkembangan yang sangat serius" dan mengkhawatirkan, Kamis (10/10/2024).

“Untungnya mereka tidak terluka parah," Tenenti menjelaskan seperti dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: UNIFIL Ungkap Tank Israel Tembak Markas Pasukan PBB, 2 Prajurit Terjatuh dari Menara

Tetapi, insiden ini hanyalah salah satu dari beberapa serangan dalam beberapa hari terakhir di mana pasukan Israel menembaki posisi UNIFIL.

UNIFIL saat ini sedang berdialog dengan otoritas Israel untuk memahami apa yang terjadi. Namun Tenenti menegaskan, "Menargetkan penjaga perdamaian adalah pelanggaran serius, tidak hanya terhadap Resolusi 1701, tetapi juga terhadap hukum kemanusiaan internasional."

Setidaknya dua penjaga perdamaian PBB terluka di Naqoura, menurut sumber keamanan militer Lebanon yang dikonfirmasi kepada kantor berita ANSA. Sumber tersebut menyebutkan bahwa kedua penjaga perdamaian yang terluka adalah pasukan PBB asal Indonesia, yang mengalami cedera ketika sebuah tank Israel menembaki menara pengawas di markas UNIFIL.

Ia juga menambahkan, "Jika situasi menjadi tidak memungkinkan bagi misi untuk beroperasi di Lebanon selatan, itu akan menjadi keputusan Dewan Keamanan untuk menentukan langkah selanjutnya." Namun untuk saat ini, Tenenti menegaskan UNIFIL tetap berada di lapangan, berusaha untuk "memantau dan memberikan bantuan" sebanyak mungkin.

Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan di sepanjang Garis Biru -- garis demarkasi yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan -- telah meningkat, menyebabkan kehancuran di berbagai kota dan desa di Lebanon selatan, sementara roket terus diluncurkan ke arah Israel, termasuk wilayah sipil. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan beberapa kali serangan ke wilayah Lebanon, termasuk di Naqoura dan beberapa area lainnya, yang menyebabkan bentrokan antara pasukan IDF dan Hizbullah di daratan Lebanon.

Kantor pusat UNIFIL di Naqoura dan pos-pos terdekat telah berulang kali menjadi sasaran serangan. Pagi ini, dua penjaga perdamaian terluka setelah sebuah tank Merkava IDF menembakkan senjatanya ke arah menara pengawas di kantor pusat UNIFIL di Naqoura, menghantam menara tersebut dan menyebabkan mereka terjatuh. Meskipun luka yang diderita tidak parah, mereka masih dirawat di rumah sakit.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera / UNIFIL


TERBARU