120.000 Senjata Api Disebar ke Warga Sipil Israel, PBB Khawatir Eskalasi Kekerasan
Kompas dunia | 9 Oktober 2024, 22:07 WIBISTANBUL, KOMPAS TV – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan kekhawatirannya setelah Israel mengumumkan bahwa lebih dari 120.000 senjata telah didistribusikan kepada warga sipil Israel dalam setahun terakhir. Langkah ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.
Menurut Jeremy Laurence, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, distribusi senjata yang masif ini, terutama sejak 7 Oktober 2023 ketika serangan Israel terhadap Gaza dimulai, memicu peringatan serius dari PBB seperti laporan Anadolu, Rabu, 9 Oktober 2024.
Laurence menyatakan keputusan ini hanya memperburuk situasi yang sudah genting, dan PBB khawatir akan adanya lonjakan kekerasan di kawasan itu.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang dikenal dengan pandangan sayap kanannya, adalah sosok yang mengumumkan kebijakan distribusi senjata tersebut. Pernyataannya dinilai memicu kekhawatiran lebih lanjut, mengingat kekerasan yang terus meningkat di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Desember lalu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB menyoroti bahaya terkait distribusi senjata oleh militer Israel, yang berkaitan dengan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel di Tepi Barat.
Lebih dari sepertiga insiden kekerasan yang tercatat melibatkan senjata api, termasuk aksi penembakan. Hal ini menambah daftar kekerasan yang semakin panjang di wilayah yang terus bergolak.
Baca Juga: Palestina Ajukan Draf Resolusi PBB yang Desak Israel Hengkang dari Gaza dan Tepi Barat dalam 6 Bulan
Laurence juga merujuk laporan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada bulan September, yang mencatat lebih dari 1.350 serangan oleh warga Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, di mana 55 serangan dilakukan dengan senjata api.
Distribusi senjata secara massal ini, terutama kepada warga sipil Israel, sangat berisiko dalam konteks kekerasan oleh pemukim yang terus meningkat.
Laurence memperingatkan hal ini dapat memperburuk situasi dan memicu lebih banyak serangan bersenjata terhadap warga Palestina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu