> >

Iran Tebar Ancaman ke Israel, Akan Serang Instalasi Energi jika Tel Aviv Lakukan Serangan Balasan

Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 23:00 WIB
Seorang ulama berjalan melewati rudal Zolfaghar dan Dezful yang dipamerkan dalam pameran kapabilitas misil oleh paramiliter Garda Revolusi di Masjid Agung Imam Khomeino, Teheran, Iran, Jumat (7/1/2022). (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

TEHERAN, KOMPAS.TV – Iran akan menargetkan instalasi energi dan gas milik Israel jika Tel Aviv menyerang. Hal itu diungkapkan Wakil Komandan Korps Garda Revolusioner Islam (IRGC) Iran Ali Fadavi.

"Jika para penjajah membuat kesalahan semacam itu, kami akan menargetkan seluruh sumber energi mereka, termasuk instalasi, kilang, dan ladang gas mereka," kata Fadavi, seperti dilaporkan Al Jazeera, Jumat (4/10/2024). 

Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Iran telah melakukan "kesalahan besar" dengan melakukan serangan rudal ke negaranya pada Selasa (1/10/2024). Ia mengatakan Iran "akan membayar mahal" untuk tindakan tersebut.

Pada Selasa, IRGC menyatakan mereka telah meluncurkan serangan rudal ke arah Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap warga di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin terkemuka IRGC, Hamas, dan Hizbullah.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi juga memperingatkan pada Jumat, jika Israel melakukan serangan terhadap negaranya, Teheran akan memberikan balasan yang sangat keras.

Baca Juga: Meski Diincar Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Tetap Muncul di Depan Publik, Sampaikan Hal Ini

Dilansir Associated Press, peringatan tersebut disampaikan Araghchi saat berada di Beirut, untuk bertemu para pejabat Lebanon.

“Jika entitas Israel melakukan tindakan atau langkah apa pun terhadap kami, balasan kami akan lebih kuat dari sebelumnya,” ujar Araghchi setelah bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.

Kunjungan tersebut terjadi tiga hari setelah Iran meluncurkan setidaknya 180 rudal ke arah Israel.

Pada awal pekan ini, Israel melancarkan serangan ke Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Serangan-serangan tersebut mengancam akan mendorong kawasan Timur Tengah menuju perang regional yang lebih luas.

Israel dan Hizbullah, organisasi politik dan paramiliter Lebanon, telah saling serang di perbatasan hampir setiap hari sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Menlu Iran Kunjungi Beirut, Ancam Israel dengan Serangan Balasan Lebih Dahsyat jika Serang Negaranya

Serangan ke Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel secara ilegal sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, terjadi setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerang Israel.

Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 41.800 orang. Sedangkan Israel mengeklaim serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 orang.

Hamas dilaporkan menawan 250 orang dan membawa mereka ke Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terkurung sejak 2007 akibat blokade Israel.

Hamas mengatakan ratusan tawanan yang mereka tahan di Gaza akan digunakan dalam kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel yang menahan ribuan warga Palestina, banyak di antara mereka yang ditahan tanpa dakwaan, bahkan sebelum serangan 7 Oktober terjadi.

Sementara menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel telah menewaskan hampir 2.000 orang, sebagian besar sejak 23 September 2024.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera/SNN


TERBARU