> >

70 WNI Menolak Dievakuasi dari Lebanon Meski Serangan Israel Makin Gencar, Ini Alasannya

Kompas dunia | 27 September 2024, 09:43 WIB
Seorang pria membawa sepeda yang rusak di lokasi serangan udara Israel di Saksakieh, Lebanon selatan, Kamis, 26 September 2024. (Sumber: AP Photo)

KBRI Beirut sendiri hanya bisa memberikan imbauan kepada WNI di Lebanon untuk menghindari daerah rawan konflik dan memantau berita terkini sebagai langkah mitigasi.

KBRI juga menyediakan tempat berlindung bagi WNI yang merasa kondisinya semakin tak aman.

“Warga yang merasa tidak aman, apabila diperlukan, KBRI menyediakan shelter. Silakan berlindung di shelter KBRI untuk sementara waktu sampai situasi membaik,” tutur Yosi.

“Kami menyediakan shelter bagi warga kita yang membutuhkan jika lokasi tempat tinggalnya tidak aman,” katanya.

Serangan Israel ke Lebanon terus bereskalasi meski seruan gencatan senjata Israel dan Hizbullah telah didengungkan oleh AS dan sekutunya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan telah menolak rencana gencatan senjata yang diajukan AS.

Baca Juga: Israel Bantai Warga Gaza dan Lebanon, AS Malah Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp134 Triliun

Bahkan ia menegaskan bakal melanjutkan serangan ke Lebanon dengan kekuatan penuh.

Serangan udara yang dilakukan Israel ke Lebanon sejak Senin (23/9/2024), dilaporkan telah membunuh lebih dari 600 orang.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan pada Kamis (26/9/2024) sendiri, serangan Israel telah membunuh setidaknya 92 orang.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU