> >

Hujan Rudal Hizbullah Bikin Israel Umumkan Status Darurat Militer hingga 30 September

Kompas dunia | 24 September 2024, 10:13 WIB
Seorang pria melihat lokasi yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Bialik, Israel utara, pada Minggu, 22 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Ini merupakan serangan paling mematikan sejak perang Israel-Hizbullah pada 2006. Militer Israel memperingatkan penduduk di wilayah selatan dan timur Lebanon untuk segera mengungsi, karena mereka berencana memperluas serangan terhadap Hizbullah.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, mengungkapkan ribuan warga di selatan Lebanon telah mengungsi ke utara untuk menghindari serangan tersebut. Pemerintah Lebanon telah membuka sekolah dan institusi lain untuk menampung para pengungsi akibat serangan udara Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi, menginstruksikan gubernur daerah untuk bekerjasama dengan proses evakuasi massal dari wilayah selatan.

Pertempuran lintas batas antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung sejak Israel melancarkan perang terhadap Gaza. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional memperingatkan bahwa serangan terhadap Lebanon dapat memperluas konflik Gaza menjadi perang regional. Namun, ketegangan tetap tinggi dengan serangan balasan Hizbullah yang terus menggempur wilayah utara Israel.

Pekan lalu, ribuan perangkat komunikasi yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak di berbagai wilayah di Lebanon, menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya, sebagian besar warga sipil. Lebanon menuding Israel sebagai pelakunya, namun Israel belum memberikan tanggapan resmi.

Warga melihat lokasi yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Moreshet, Israel utara, pada Minggu, 22 September 2024. Pemerintah Israel hari Selasa dini hari memberlakukan keadaan darurat nasional hingga 30 September di tengah hujan rudal dari Hizbullah dan Perlawanan Hamas di Gaza. (Sumber: AP Photo)

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu / Haaretz / Yedioth Ahronoth


TERBARU