Jumlah Pekerja Kemanusiaan yang Tewas pada 2023 Catat Rekor Tertinggi, Bisa Lebih Parah Tahun Ini
Kompas dunia | 20 Agustus 2024, 21:25 WIBMayoritas korban adalah warga Palestina yang bekerja untuk Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, UNRWA.
Selain itu, tingkat kekerasan ekstrem di Sudan dan Sudan Selatan juga turut menyumbang angka kematian, baik tahun ini maupun tahun lalu.
Pejabat sementara urusan kemanusiaan PBB, Joyce Msuya, dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Normalisasi kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan dan kurangnya pertanggungjawaban sangat tidak dapat diterima, tidak bermoral, dan sangat merugikan operasi kemanusiaan di mana saja."
Dalam sebuah surat kepada 193 negara anggota PBB, 413 organisasi kemanusiaan di seluruh dunia menyatakan, "Permusuhan brutal yang kita saksikan dalam berbagai konflik di seluruh dunia telah mengungkap kebenaran mengerikan: Kita hidup di era impunitas."
Organisasi-organisasi tersebut mendesak semua negara, komunitas internasional yang lebih luas, dan semua pihak dalam konflik, untuk melindungi warga sipil dan pekerja kemanusiaan serta membawa para pelaku kekerasan ke pengadilan.
Hari Kemanusiaan Sedunia memperingati peristiwa pemboman oleh teroris di kantor PBB di Hotel Canal, Baghdad, pada 19 Agustus 2003, yang menewaskan 22 anggota staf PBB, termasuk utusan utama PBB untuk Irak, Sergio Vieira de Mello, seorang diplomat asal Brasil.
Dalam upacara di markas besar PBB pada Senin, di depan bendera PBB yang robek akibat serangan di Baghdad itu, puluhan staf PBB saat ini dan keluarga korban, berdiri dalam hening untuk mengenang mereka – begitu pula banyak orang yang menyaksikan di seluruh dunia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press