> >

Jerman Perintahkan Penangkapan Warga Ukraina Terkait Sabotase Pipa Gas Nord Stream

Kompas dunia | 14 Agustus 2024, 22:05 WIB
Riak raksasa akibat kebocoran pipa gas Nord Stream Rusia di Laut Baltik, lepas pantai Pulau Bornholm, Denmark, Selasa (27/9/2022). (Sumber: Angkatan Bersenjata Denmark via AP)

MOSKOW, KOMPAS TV - Kantor kejaksaan Jerman mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap seorang instruktur selam berkewarganegaraan Ukraina yang tinggal di Polandia. 

Ia dicurigai terlibat dalam sabotase jaringan pipa Nord Stream, menurut laporan lembaga penyiaran ARD.

Menurut laporan yang juga dimuat oleh sejumlah media Jerman pada Rabu (14/8/2024), surat perintah penangkapan ini telah diserahkan kepada pihak Polandia pada bulan Juni. 

Tersangka diduga teridentifikasi berdasarkan foto yang diambil oleh kamera lalu lintas karena pelanggaran batas kecepatan kendaraan. 

Tersangka diduga mengendarai mobil Citroen yang digunakan oleh kelompok sabotase yang terlibat dalam serangan teroris di jaringan pipa Nord Stream di Pulau Rugen pada 8 September 2022.

Foto tersebut menunjukkan bahwa tersangka berada di lokasi yang sama dengan kelompok sabotase, dan beberapa saksi mata melaporkan melihat sekelompok warga Ukraina di dalam mobil tersebut. 

Meski demikian, tersangka telah membantah keterlibatannya dalam serangan terorisme ini saat dihubungi oleh media.

Baca Juga: Putin Ungkap Sabotase Pipa Gas Nord Stream Rusia ke Jerman, Tuding Pelakunya Amerika Serikat

Putin mengatakan Anglo-Saxon di Barat telah berubah dari menggunakan sanksi menjadi menggunakan serangan teror, menyabotase jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 dalam apa yang dia sebut sebagai upaya untuk menghancurkan infrastruktur energi Eropa. (Sumber: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Pada bulan Juli, beberapa surat kabar Jerman melaporkan bahwa ledakan pada pipa gas Nord Stream telah direncanakan sejak tahun 2014. 

Dikatakan bahwa persiapan untuk sabotase ini bahkan telah dimulai sebelum Rusia menguasai Krimea.

Ledakan merusak dua jaringan pipa ekspor gas Rusia ke Eropa, Nord Stream dan Nord Stream 2, terjadi pada 26 September 2022. 

Jerman, Denmark, dan Swedia tidak mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase yang terencana.

Nord Stream AG, operator dari Nord Stream, menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi pada pipa tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan sulit untuk memperkirakan waktu perbaikan.

Sementara itu, Kantor Kejaksaan Agung Rusia juga telah mengajukan kasus aksi terorisme internasional terkait dengan sabotase Nord Stream, seperti yang dilaporkan oleh Sputnik.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU