Jenderal Cadangan: Israel Tidak Akan Bertahan bila Serang Duluan Iran dan Lebanon Tanpa Bantuan AS
Kompas dunia | 8 Agustus 2024, 14:26 WIBMenurut Brik, ketergantungan Israel pada dukungan Amerika Serikat sangat penting untuk menghadapi konflik semacam itu. Tanpa bantuan AS, Israel tidak akan mampu bertahan atau memenangkan perang.
Sementara itu di hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengingatkan ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon bisa berkembang menjadi perang.
Gallant menyatakan, “Seperti keadaan saat ini, (pemimpin Hezbollah) Nasrallah mungkin akan menyeret Lebanon ke dalam situasi yang sangat buruk. Mereka tidak bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi,” saat menghadiri latihan yang mensimulasikan konflik di Lebanon.
Gallant menambahkan, “Ini bisa berubah menjadi perang. Ini bukan teori, ini nyata,” seperti dilaporkan oleh The Times of Israel.
Ketegangan regional semakin meningkat setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran minggu lalu.
Meskipun Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai pelaku pembunuhan Haniyeh, Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya.
Hezbollah juga mengancam akan membalas Israel setelah pembunuhan komandan seniornya, Fouad Shukr, dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.
Kekhawatiran tentang kemungkinan perang besar antara Israel dan Hezbollah semakin meningkat di tengah pertukaran tembakan lintas perbatasan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Peningkatan ketegangan ini juga terjadi bersamaan dengan serangan Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.000 orang sejak Oktober setelah serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / Times of Israel