> >

Rusuh Imbas Dugaan Tentara Israel Perkosa Tahanan Palestina, Menteri Zionis Saling Menyalahkan

Kompas dunia | 30 Juli 2024, 23:54 WIB
Para tentara Israel berkumpul di gerbang menuju pangkalan militer Sde Teiman saat sejumlah warga berdemonstrasi untuk mendukung beberapa tentara yang diperiksa atas dugaan memerkosa seorang tawanan pria Palestina, Senin (29/7/2024). (Sumber: AP Photo/Tsafrir Abayov)

YERUSALEM, KOMPAS TV - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mempertanyakan peran Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, yang dituding gagal bertindak cepat terhadap perusuh Israel yang menyerbu dua pangkalan militer hari Senin malam, lokasi tentara Israel ditahan karena diduga melakukan perkosaan terhadap seorang tahanan pria Palestina.

Gallant juga mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyelidiki apakah Ben-Gvir menghalangi atau menunda tindakan polisi terhadap perusuh Israel di pangkalan militer Sde Teiman dan Beit Lid di Israel selatan dan tengah.

Gallant menekankan kepada PM Netanyahu agar "bersikap tegas terhadap anggota koalisi yang berpartisipasi dalam kerusuhan tersebut," lapor harian Israel, Haaretz.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan anggota parlemen dan menteri dari partai sayap kanan, Jewish Power, ikut serta dalam penyerbuan pangkalan militer Sde Teiman.

Kementerian Pertahanan menganggap kejadian ini sebagai "kerusakan serius terhadap keamanan nasional dan otoritas pemerintah atas tentara Israel," lapor Jerusalem Post.

Dalam suratnya kepada sang Perdana Menteri, Gallant menulis, "Dukungan dan partisipasi aktif pejabat terpilih dalam kerusuhan di pangkalan militer, sambil mengeluarkan pernyataan keras terhadap perwira senior, adalah fenomena yang sangat berbahaya yang merusak keamanan, kohesi sosial, dan reputasi internasional Israel."

"Fenomena berbahaya ini harus ditangani dengan tegas dan segera," tambah Gallant.

Baca Juga: Sejumlah Tentara Israel Diduga Perkosa Tahanan Pria Palestina, 10 Orang Diperiksa

Menteri keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir. Menhan Yoav Gallant hari Selasa, 30/7/2024, mempertanyakan peran Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, yang dituding gagal bertindak cepat terhadap perusuh Israel yang menyerbu dua pangkalan militer hari Senin malam (Sumber: Anadolu )

Kerusuhan ini melibatkan bentrokan fisik dengan tentara dan petugas polisi yang mencoba mencegah para perusuh memasuki pangkalan dan aula di dalamnya.

"Tentara Israel mengkritik polisi tadi malam karena ketidakmampuan mereka mengendalikan kerusuhan di Sde Teiman dan Beit Lid - dan mengeklaim meskipun sudah ada permintaan kepada polisi kemarin saat kekacauan dimulai di Sde Teiman, butuh waktu berjam-jam bagi polisi untuk mengendalikan situasi," lapor KAN, otoritas penyiaran negara pada Selasa.

Polisi belum memberikan komentar atas tuduhan yang dilontarkan oleh tentara.

Puluhan orang Israel hari Senin malam menerobos masuk ke gedung pengadilan militer Israel di pangkalan tentara di Beit Lid di Israel tengah untuk memprotes penangkapan tentara yang dituduh melakukan pelecehan seksual dan perkosaan terhadap seorang tahanan Palestina dari Gaza yang ditahan di penjara Israel Sde Teiman.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan pada 7 Oktober oleh kelompok Palestina, Hamas.

Lebih dari 39.300 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 91.000 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama lebih dari sembilan bulan serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan agar segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum kota itu diinvasi pada 6 Mei.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU