> >

30 Pelajar Korea Utara Dilaporkan Dieksekusi Gara-gara Nonton Drakor

Kompas dunia | 14 Juli 2024, 06:05 WIB
Ilustrasi. Drama Korea Selatan atau drakor, Crash Landing on You. (Sumber: Doc. tvN)

JAKARTA, KOMPAS.TV — Puluhan remaja Korea Utara dilaporkan dieksekusi gara-gara ketahuan menonton drama Korea Selatan atau drakor.

Laporan media Korea Selatan, Chosun TV dan Korea JoongAng Daily, seperti dilansir Business Insider menyebutkan, sekitar 30 pelajar sekolah menengah pertama ditembak mati di depan umum pekan lalu karena menonton drakor.

Menurut laporan, pelajar-pelajar tersebut menonton drakor yang disimpan di USB yang diselundupkan melewati perbatasan oleh para pembelot Korea Utara. 

Meski begitu, Business Insider tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Pejabat Korea Selatan tidak berkomentar langsung mengenai laporan tersebut.

Namun, menurut Korea JoongAng Daily, seorang pejabat tanpa nama dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan "diketahui secara luas otoritas Korea Utara secara ketat mengontrol dan menghukum keras warga berdasarkan tiga hukum 'jahat'."

Salah satu hukum tersebut adalah Undang-Undang Penolakan Ideologi dan Budaya Reaksioner Korea Utara. Undang-undang itu disebut melarang penyebaran media yang berasal dari Korea Selatan, Amerika Serikat, atau Jepang. 

Tidak jelas apakah pembatasan itu berlaku bagi orang asing yang berkunjung ke negara tersebut, seperti anak-anak sekolah Rusia yang sedang bersiap untuk menghadiri kamp musim panas di Korea Utara.

Greg Scarlatoiu, Direktur Eksekutif Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara, mengatakan "di bawah keadaan yang diciptakan oleh pengetatan informasi dari dunia luar, yang awalnya dilakukan dengan dalih Covid, laporan ini sangat mungkin terjadi."

Baca Juga: Hadapi Ancaman Korea Utara, AS dan Korea Selatan Tandatangani Pedoman Pencegahan Nuklir

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Business Insider


TERBARU