> >

Zelenskyy Minta Sekutu-Sekutu Ukraina Bertindak sebelum Pilpres AS, Khawatir Trump Menang?

Kompas dunia | 10 Juli 2024, 23:20 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berbicara di Institut Ronald Reagan, Washington, Amerika Serikat di sela KTT NATO, Selasa (9/7/2024). (Sumber: Jose Luis Magana/Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta sekutu-sekutunya bertindak tegas sebelum pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada November 2024.

Zelenskyy meminta sekutu-sekutu Barat memberi dukungan lebih besar di tengah invasi Rusia.

Hal tersebut disampaikan Zelenskyy saat menghadiri KTT NATO di Washington, AS, Selasa (9/7/2024). Pernyataannya tersebut dinilai sebagai antisipasi jika AS tidak memilih Joe Biden sebagai presiden kembali.

"Ini waktunya untuk keluar dari bayang-bayang dan membuat kebijakan tegas untuk bertindak, tidak menunggu hingga November atau bulan lain untuk turun gunung. Kita harus kuat dan bersama-sama tanpa kompromi," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Ukraina Terdesak, Zelenskyy Minta Barat Kirim Lebih Banyak Senjata Jarak Jauh dan Pertahanan Udara

Pemerintahan Biden dikenal sebagai pendukung nomor satu upaya Ukraina menghalau invasi Rusia.

Sejak 2022 lalu, AS dilaporkan telah mengesahkan bantuan senilai hampir 175 miliar dolar AS untuk Ukraina.

Meskipun demikian, pencalonan kembali Biden di Pilpres AS dibayangi keraguan menyusul performa buruk sang presiden dalam debat capres bulan lalu. Bahkan, sebagian kalangan di Partai Demokrat meminta Biden mundur dari pencalonan presiden.

Zelenskyy dinilai mewaspadai Partai Republik yang mencalonkan Donald Trump memenangi pemilu AS mendatang.

Berkebalikan dengan Biden, Trump beberapa kali mengkritik bantuan jor-joran AS untuk Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Zelenskyy mengaku berharap Trump tidak akan mengubah arah kebijakan AS terkait Ukraina jika terpilih.

Menurutnya, sosok presiden AS tidak boleh berkompromi dalam melawan "Putin dan antek-anteknya."

"Saya harap, jika rakyat Amerika memilih Presiden Trump, saya harap kebijakannya tentang Ukraina tidak akan berubah. Saya harap Amerika Serikat tidak akan pernah keluar dari NATO," kata Zelenskyy, dikutip Associated Press.

Saat berkampanye, Trump sempat menyatakan akan mengurangi skala bantuan militer AS untuk Ukraina. Dia pun mengkritik Zelenskyy yang dinilainya terlalu banyak meminta bantuan.

"Dia (Zelenskyy) baru saja pulang empat hari lalu dengan 60 miliar dolar AS, lalu pulang, dan mengumumkan butuh tambahan 60 miliar dolar AS. Ini tak ada ujungnya," kata Trump di Detroit, 16 Juni lalu, sebagaimana dikutip Politico.

Baca Juga: Trump Klaim Bisa Damaikan Rusia dan Ukraina dalam Sehari jika Jadi Presiden AS, Ini Respons Moskow

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press, Politico


TERBARU