Gedung Putih Bantah Isu Kesehatan Mental Biden: Dia Tidak Sakit Parkinson
Kompas dunia | 9 Juli 2024, 11:22 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Gedung Putih membantah isu terkait kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang disebut mengalami sakit Parkinson.
Pertanyaan mengenai kesehatan Biden yang telah berusia 81 tahun semakin mengemuka setelah penampilan debat yang kurang memuaskan melawan Donald Trump pada 27 Juni lalu.
Dalam konferensi pers pada Senin (8/7/2024), sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dengan tegas membantah spekulasi bahwa Biden mengalami masalah kesehatan.
Jean-Pierre menegaskan bahwa Biden menjalani pemeriksaan fisik tahunan yang ekstensif. Ia menambahkan bahwa Biden telah menemui ahli saraf sebanyak tiga kali, semua terkait dengan pemeriksaan fisik tahunan.
Jean-Pierre menyebut bahwa tidak ditemukan tanda-tanda stroke, multiple sclerosis, Parkinson, atau ALS dalam pemeriksaan terakhir pada Februari.
"Apakah Presiden dirawat karena Parkinson? Tidak. Apakah dia sedang dirawat untuk Parkinson? Tidak," tegas Jean-Pierre dilansir dari BBC.
Meski begitu, sorotan terkait kesehatan dari Biden belum juga surut setelah Dokter Kevin Cannard, seorang ahli saraf yang dikenal karena penelitiannya tentang Parkinson, tercatat delapan kali mengunjungi Gedung Putih antara Juli 2023 dan Maret lalu.
Terkait hal itu, Jean-Pierre menolak mengonfirmasi alasan kunjungan tersebut. Namun dirinya menyatakan bahwa unit medis Gedung Putih melayani banyak orang, termasuk ribuan personel militer yang bekerja di Gedung Putih.
Namun, pada Senin malam, Dr. Kevin O'Connor, dokter pribadi Biden, mengeluarkan surat yang mengonfirmasi bahwa Cannard adalah ahli saraf yang mengevaluasi presiden dalam pemeriksaan fisiknya sejak menjabat.
Baca Juga: Biden Ingin Tidur Lebih Banyak, Bakal Kurangi Hadir di Acara Malam Hari
Menurut Associated Press, sebagian besar kunjungan Cannard ke Gedung Putih terkait tugasnya sebagai spesialis di Unit Medis Gedung Putih yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, termasuk selama pemerintahan Obama dan Trump.
Dalam konferensi pers tersebut, Jean-Pierre juga menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan Biden merilis rekam medis lengkapnya.
Dia mengatakan bahwa Biden telah membagikan laporan medis yang komprehensif dan rinci, sejalan dengan standar yang diberikan oleh mantan Presiden Barack Obama dan George W. Bush.
Namun, perbandingan dengan Senator John McCain yang pada 2008 mengizinkan wartawan meninjau lebih dari 1.100 halaman rekam medisnya saat mencalonkan diri sebagai presiden pada usia 71 tahun tetap menjadi sorotan.
Presiden Joe Biden menegaskan pada hari Senin bahwa ia tidak akan mundur dari Pemilu AS meskipun ada seruan dari beberapa anggota partai Demokrat untuk menghentikan drama internal partai sejak penampilan debatnya yang mengecewakan bulan lalu.
Hal tersebut ditegaskan Biden melalui surat terbuka kepada anggota Kongres Demokrat di Washington.
Biden menekankan tekadnya untuk tetap maju dalam pemilihan presiden 2024 dan menyerukan persatuan partai untuk mengalahkan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Dalam surat dua halaman yang dibagikan oleh kampanye pemilihannya, Biden menekankan bahwa "satu tugas" partai adalah mengalahkan Trump dalam pemilihan mendatang.
"Masih ada 42 hari menuju Konvensi Demokrat dan 119 hari menuju pemilihan umum," tulis Biden dikutip dari Associated Press, Selasa (9/7/2024).
"Setiap melemahnya tekad atau kurangnya kejelasan tentang tugas yang dihadapi hanya akan menguntungkan Trump dan merugikan kita. Saatnya bersatu, maju sebagai partai yang solid, dan mengalahkan Donald Trump," tegas Biden.
Baca Juga: Momen Joe Biden Tegaskan Tolak Mundur dari Capres AS
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press/BBC