Keceplosan, Israel Ungkap Infrastruktur Listriknya Tidak Mampu Hadapi Perang Total Lawan Hizbullah
Kompas dunia | 24 Juni 2024, 04:05 WIBKelompok milisi Syiah yang didukung Iran ini diyakini punya sekitar 150.000 roket yang siap diluncurkan ke berbagai infrastruktur dasar dan sangat penting milik Israel.
Pernyataan Goldstein mendapat reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah dan pemimpin sektor energi.
Meir Shpilger, CEO Israel Electric Company, menyebut kata-kata Goldstein “tidak bertanggung jawab (dan) terlepas dari kenyataan,” serta menuduhnya menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
“Negara Israel tidak akan dibiarkan dalam kegelapan. Kemungkinan pemadaman listrik yang berlangsung berhari-hari sangat rendah,” ujar Menteri Energi Eli Cohen sebagai tanggapan.
Cohen juga menegaskan Israel telah mempersiapkan diri untuk segala skenario dengan berbagai sumber energi yang tersebar di lokasi-lokasi yang dirahasiakan dan dilindungi.
“Jika akan ada pemadaman listrik selama berjam-jam di Israel, akan ada pemadaman listrik selama berbulan-bulan di Lebanon,” kata Cohen dengan nada mengancam.
Baca Juga: Israel Siap Perang Mati-matian Lawan Hizbullah, Rencana Invasi ke Lebanon Diselesaikan
Sejak awal Oktober, Hizbullah melancarkan serangan harian terhadap pos militer Israel di sepanjang perbatasan. Situasi ini mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak dan meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
Dalam beberapa minggu terakhir, baku tembak antara Israel dan Hizbullah semakin sengit, dengan ratusan roket diluncurkan oleh Hizbullah ke Israel.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah pidato baru-baru ini mengancam Israel dengan “perang total,” meskipun ia menekankan kelompoknya tidak mencari eskalasi penuh, tetapi akan terus mendukung Hamas.
Hassan Nasrallah juga memperingatkan "tidak ada tempat" di Israel yang akan terhindar dari senjata kelompoknya jika terjadi perang skala penuh.
Nasrallah menegaskan, Hizbullah akan berperang tanpa "aturan" dan tanpa "batasan."
"Musuh tahu betul kami telah mempersiapkan diri untuk yang terburuk, dan tidak ada tempat (di Israel) yang akan terhindar dari roket kami," ujar Nasrallah.
Komentar Nasrallah ini disampaikan sehari setelah IDF mengumumkan para jenderal telah menyetujui rencana pertempuran untuk serangan di Lebanon, di tengah utusan khusus AS, Amos Hochstein, melakukan perjalanan ke Yerusalem dan Beirut dalam upaya meredakan situasi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Times of Israel