China Dituduh Hapus Unsur Uighur dari Nama Desa, Diganti yang Sesuai Ideologi Partai Komunis
Kompas dunia | 20 Juni 2024, 20:35 WIBTerbongkarnya sejumlah dokumen pemerintahan, investigasi lembaga HAM dan akademisi, begitu juga testimoni dari warga Uighur sendiri mengungkapkan mereka kerap menjadi target kekerasan.
Hal itu mulai dari sterilisasi paksa hingga pemisahan keluarga, dan menargetkan kepercayaan relijius dan tradisi.
Laporan terbaru lembaga HAM mengungkapkan banyak nama desa diganti antara 2017 hingga 2019, yang merupakan puncak tindakan kekerasan, dengan memastikan referensi ke sejarah Uighur, termasuk nama kerajaan, republik, dan pemimpin lokal sebelum Republik Rakyat China didirikan pada 1949, telah dihapus.
Nama desa juga diubah jika mengandung istilah yang merujuk pada praktik budaya Uighur, seperti mazar (kuil), dan dutar (kecapi berdawai dua).
Baca Juga: Tentara Israel Menyerah Hancurkan Hamas: Tak Bisa Dimusnahkan karena Sudah Berakar
Contohnya adalah laporan dari Desa Quipidin Mazar di Kashgar, yang aslinya dinamakan berdasarkan kuil Persia dari abad ke-13, Qutb al-Din al-Shirazi.
Namun, kemudian nama tersebut diganti menjadi Desa Bunga Mawar pada 2018.
Sedangkan Desa Duar di Karakax, diubah namanya menjadi Desa Bendera Merah pada 2022.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al-Jazeera