China Dituduh Hapus Unsur Uighur dari Nama Desa, Diganti yang Sesuai Ideologi Partai Komunis
Kompas dunia | 20 Juni 2024, 20:35 WIBXINJIANG, KOMPAS.TV - China dituduh secara sistematis mengubah nama ratusan desa yang memiliki unsur Uighur di Xinjiang.
Menurut laporan Badan Hak Asasi Manusia, nama-nama desa itu diubah seirama dengan ideologi dari Partai Komunis China.
Lembaga hak asasi manusia (HAM) yang bermitra dengan organisasi advokasi Uighur di Norwegia, Hjelp, mengatakan telah mengidentifikasi 630 desa di wilayah Xinjiang yang namanya diganti.
Baca Juga: Tentara Israel Menyerah Hancurkan Hamas: Tak Bisa Dimusnahkan karena Sudah Berakar
Hal itu diambil dari laman Biro Nasional Statistik China antara 2009 hingga 2023.
Nama yang diganti biasanya berubah menjadi nama yang berarti Kebahagiaan, Persatuan dan Harmoni dalam bahasa China.
“Otoritas China telah mengubah ratusan ratusan nama desa di Xinjiang dari yang memiliki banyak makna Uighur ke nama yang merefleksikan propaganda pemerintah,” kata Direktur Lembaga HAM Maya Wang, Rabu (19/6/2024), dikutip dari Al-Jazeera.
“Perubahan nama ini merupakan bagian dari upaya China untuk menghapus ekspresi kultural di Uighur,” tambahnya.
Kebijakan China di Xinjiang menarik perhatian internasional pada 2018, ketika PBB mengatakan setidaknya satu juta orang, yang kebanyakan muslim Uighur dan minoritas Turki ditahan di jaringan pusat reedukasi.
Beijing mengatakan kamp itu pusat pelatihan vokasi yang mengajarkan Mandarin dan keahlian lainnya untuk menghalau ekstremisme dan menghindari terorisme.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al-Jazeera