> >

Kota di Jerman Lakukan Referendum Demi Bisa Bunuh Burung Merpati, Kok Bisa?

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi burung merpati.  (Sumber: AP Photo/Eugene Hoshiko)

“Hasil hari ini tak dapat diprediksi bagi kami. Warga telah menggunakan hak mereka dan memutuskan bahwa hewan-hewab teresebut harus dibunuh oleh elang,” kata Walikota Marius Hahn.

Selama dua tahun ke depan, burung elang akan memikat burung-burung itu ke dalam perangkap dan membunuh mereka.

Meski begitu, para penggiat hak-hak binatang marah dengan pengumuman pembunuhan burung merpat8i tersebut.

Selain masalah kekejaman terhadap hewa, para kritikus mengatakan pemusnahan ini tidak akan efektif karena burung-burung yang tersisa akan mengisi kekosongan tersebut, berkembang biak dan mengisi kembali populasinya.

Beberapa penelitian sebenarnya telah membuktikan bahwa jumlah merpati dapat meningkat setelah pemusnahan.

Kelompok kampanye Pigeon Action, mencoba menawarkan solusi alternatif dengan memperingatkan agar warga tak memberi makan hewan tersebut.
 

Baca Juga: Respons Kemenlu RI Terkait Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza: Tunggu Ada Mandat PBB

Mereka juga akan memasang loteng merpati agar telurnya mudah dipindahkan.

Solusi ini sempat diuji coba di Basel, Swiss, namun gagal mengurangi populasi burung merpati.

Sementara itu, skema terakhir dengan memasang loteng merpati mampu menyebabkan penurunan populasi sebesar 50 persen dalam empat tahun.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Mirror


TERBARU