Tentara Israel Mengakui Pemulangan Seluruh Sandera di Gaza Tak akan Tercapai dengan Operasi Militer
Kompas dunia | 16 Juni 2024, 20:30 WIBLangkah ini bertujuan untuk memungkinkan truk bantuan mencapai penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel dan melanjutkan perjalanan dengan aman ke jalan raya Salah a-Din, jalan utama utara-selatan, kata militer Israel.
COGAT, badan militer Israel yang mengawasi distribusi bantuan di Gaza, mengatakan rute ini akan meningkatkan aliran bantuan ke bagian lain Gaza, termasuk Khan Younis, Muwasi, dan Gaza tengah.
Gaza utara yang terdampak parah dihantam serangan Israel akan dilayani oleh barang-barang yang masuk dari penyeberangan di utara.
Tentara mengatakan penghentian ini terjadi setelah diskusi dengan PBB dan badan-badan bantuan internasional. Badan-badan bantuan, termasuk PBB, belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
COGAT menyatakan tidak ada pembatasan masuknya truk. Mereka mengatakan lebih dari 8.600 truk segala jenis, baik bantuan maupun komersial, masuk ke Gaza dari semua penyeberangan dari 2 Mei hingga 13 Juni, dengan rata-rata 201 truk per hari. Namun, sebagian besar bantuan tersebut menumpuk di penyeberangan dan tidak sampai ke tujuan akhirnya.
Juru bicara COGAT, Shimon Freedman, mengatakan ini adalah kesalahan PBB karena barang-barang mereka menumpuk di sisi Gaza di Kerem Shalom.
Dia mengatakan badan-badan tersebut memiliki masalah logistik mendasar yang belum mereka perbaiki, terutama kurangnya truk.
PBB membantah tuduhan tersebut, mengatakan pertempuran antara Israel dan Hamas sering membuat truk PBB di dalam Gaza terlalu berbahaya untuk bepergian ke Kerem Shalom, yang berada tepat di sebelah perbatasan Israel.
Baca Juga: Militer Israel Umumkan Jeda Tempur Siang Hari di Gaza Selatan untuk Bantu Distribusi Bantuan
PBB juga mengatakan lambatnya pengiriman disebabkan karena militer Israel harus memberi izin kepada pengemudi untuk bepergian ke lokasi, sebuah sistem yang dikatakan Israel dirancang untuk keselamatan para pengemudi.
Karena kurangnya keamanan, truk bantuan dalam beberapa kasus juga telah dijarah oleh massa saat mereka bergerak di sepanjang jalan Gaza.
Pengaturan baru ini bertujuan untuk mengurangi kebutuhan koordinasi pengiriman dengan menyediakan jendela waktu selama 11 jam tanpa gangguan setiap hari bagi truk untuk masuk dan keluar dari penyeberangan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu / Associated Press