G7 Tak Bahas Usulan Damai Putin untuk Ukraina, Kanselir Jerman: Itu Tidak Serius
Kompas dunia | 15 Juni 2024, 19:45 WIBPertemuan G7 kali ini juga menghasilkan kesepakatan baru mengenai pinjaman sebesar €50 miliar untuk Ukraina.
Pinjaman ini dijamin melalui keuntungan dari bunga aset bank sentral Rusia yang dibekukan oleh Uni Eropa dan negara-negara Barat lainnya setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji segera memerintahkan gencatan senjata di Ukraina dan memulai negosiasi jika Kyiv menarik pasukannya dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Moskow pada 2022, dan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
Putin menyampaikan usulan tersebut dalam pidato di Kementerian Luar Negeri Rusia, menekankan perlunya resolusi final konflik daripada hanya membekukannya.
"Kami siap memulai negosiasi tanpa penundaan," ujar Putin pada sekelompok pejabat Kementerian Luar Negeri dan beberapa anggota parlemen senior Rusia, Jumat (14/6/2024), dikutip dari Associated Press.
Dalam pidatonya, Putin juga mencantumkan sejumlah tuntutan lain untuk perdamaian, termasuk pengakuan Ukraina terhadap Crimea sebagai bagian dari Rusia, menjaga status non-nuklir Ukraina, pembatasan kekuatan militer Ukraina, serta perlindungan kepentingan populasi berbahasa Rusia.
Semua ini, menurut Putin, harus menjadi bagian dari "perjanjian internasional fundamental" yang juga mencakup penghapusan semua sanksi Barat terhadap Rusia.
"Kami mendesak untuk membalikkan halaman tragis sejarah ini dan mulai memulihkan, langkah demi langkah, persatuan antara Rusia dan Ukraina serta Eropa secara umum," ujarnya.
Baca Juga: AS Ketakutan Vladimir Putin Akan Bertemu Kim Jong-Un di Korea Utara, Ini yang Dikhawatirkan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : The Guardian