Korban Tewas Warga Sipil Palestina Melonjak Jadi 274 Warga Saat Israel Bebaskan 4 Sandera
Kompas dunia | 9 Juni 2024, 19:33 WIBHagari mengatakan pasukan bergerak secara bersamaan di siang hari pada kedua apartemen, namun pasukan penyelamat ketahuan lalu mendapat serangan hebat yang ditanggapi dengan serangan besar termasuk dari jet tempur Israel untuk mengevakuasi penyelamat dan sandera yang dibebaskan.
Menlu Israel mengecam kritik atas operasi tersebut di X, mengatakan hanya musuh-musuh Israel yang mengeluhkan korban dari teroris Hamas dan kaki tangan mereka.
Dari 250 sandera yang diculik pada 7 Oktober 2023, sekitar setengahnya dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada satu bulan setelahnya, November. Sekitar 120 sandera tetap ditahan, dengan 43 dinyatakan tewas. Penyintas termasuk sekitar 15 wanita, dua anak di bawah 5 tahun, dan dua pria berusia 80-an.
Adapum pperasi pada Sabtu (8/6) kemarin, membawa total sandera yang berhasil diselamatkan menjadi tujuh, termasuk satu yang dibebaskan tak lama setelah serangan Oktober. Pasukan Israel telah menemukan setidaknya 16 mayat sandera lainnya, menurut pemerintah.
Penyelamatan terbaru ini mengangkat semangat di Israel meski perpecahan semakin dalam mengenai cara terbaik untuk membawa sandera pulang.
Banyak warga Israel mendesak Netanyahu untuk menerima kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan Presiden AS Joe Biden bulan lalu, tetapi sekutu sayap kanan mengancam akan menggulingkan pemerintahannya jika dia melakukannya.
Baca Juga: 360 Jasad Ditemukan di Kamp Pengungsi Jabaliya usai Serangan Israel, Sebagian Besar Wanita dan Anak
Netanyahu, yang dukungan terhadapnya anjlok di kalangan rakyat Israel, bergegas ke rumah sakit untuk menyambut para sandera yang dibebaskan dan kantornya merilis serangkaian foto dan video dirinya bertemu dengan keluarga para sandera.
Tetapi ribuan warga Israel kembali berkumpul Sabtu malam untuk demonstrasi anti-pemerintah terbaru dan menyerukan kesepakatan gencatan senjata.
Belum jelas apa dampak penyelamatan ini terhadap upaya gencatan senjata yang tampaknya terhenti, namun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan kembali ke Timur Tengah minggu depan, dilaporkan untuk mencari terobosan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press