> >

Korban Tewas Warga Sipil Palestina Melonjak Jadi 274 Warga Saat Israel Bebaskan 4 Sandera

Kompas dunia | 9 Juni 2024, 19:33 WIB
Warga Palestina menyaksikan dampak pemboman Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza, Sabtu (8/6/2024). Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan korban tewas serangan Israel melonjak menjadi  274 warga sipil, dengan 700 lainnya terluka, dalam serangan satu hari di Kamp Pengungsi Nuseirat. (Sumber: AP Photo)

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan korban tewas serangan Israel melonjak menjadi  274 warga sipil, dengan 700 lainnya terluka, dalam serangan satu hari di Kamp Pengungsi Nuseirat Sabtu (8/6/2024).

Serangan ini oleh Palestina disebut sebagai 'Pembantaian Nuseirat' terjadi saat militer Israel mengklaim berupaya menyelamatkan empat sandera yang ditahan oleh Hamas.

Militer Israel mengklaim pasukannya mengalami perlawanan hebat selama operasi rumit di siang hari tersebut. Pembantaian terhadap ratusan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, menunjukkan tingginya biaya yang harus dibayar oleh rakyat Palestina dalam operasi militer Israel.

Banyak sandera diyakini ditahan di daerah padat penduduk atau di dalam jaringan terowongan Hamas, membuat operasi semacam itu sangat rumit dan berisiko. Serangan serupa pada Februari 2024 lalu berhasil menyelamatkan dua sandera namun menewaskan 74 warga Palestina.

Seperti diketahui, Israel sebelumnya melancarkan serangan besar-besaran sebagai tanggapan atas serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu, yang telah membunuh lebih dari 36.900 warga Palestina per hari ini Minggu (9/6/2024).

Di Gaza, tenaga medis menggambarkan adegan horor dan kekacauan saat orang-orang terluka berdatangan ke rumah sakit terdekat. Rumah sakit tersebut sudah kesulitan merawat korban dari serangan Israel sebelumnya.

“Kami menghadapi berbagai jenis luka perang, dari amputasi hingga luka parah, trauma kepala, patah tulang, dan tentunya, luka bakar besar,” kata Karin Huster dari Dokter Tanpa Batas, sebuah lembaga amal internasional yang bekerja di RS Martir Al-Aqsa, yang menerima korban tewas dan terluka.

 “Anak-anak benar-benar pucat atau putih karena shock, terbakar, dan berteriak mencari orang tua mereka. Banyak dari mereka tidak berteriak karena shock".”

Militer Israel mengatakan seorang perwira pasukan khusus tewas dalam operasi penyelamatan. Menurut Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, para sandera ditahan di dua apartemen yang berjarak sekitar 200 meter di tengah kamp Nuseirat. Dia mengatakan pasukan telah berlatih berulang kali di model bangunan apartemen tersebut.

Baca Juga: Israel Sehari Bantai 210 Warga Nuseirat, Presiden Palestina Desak Sesi Darurat Dewan Keamanan PBB

Puing-puing dampak dampak pemboman Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza, Sabtu (8/6/2024). (Sumber: AP Photo)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU