> >

Vatikan Ingatkan, Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata NATO akan Picu Eskalasi Tak Terkendali

Kompas dunia | 1 Juni 2024, 00:00 WIB
Kardinal Pietro Parolin di Milan, Jumat, 31/5/2024, menyatakan memberi wewenang kepada Ukraina menggunakan senjata NATO untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia akan menyebabkan eskalasi tak terkendali dari konflik ini. (Sumber: Anadolu)

Tentara Rusia yang lebih besar dan lebih lengkap memanfaatkan kekurangan pasukan dan amunisi Ukraina setelah penundaan panjang dalam bantuan militer AS. Produksi militer Eropa Barat yang tidak memadai juga memperlambat pengiriman bantuan militer penting ke Ukraina.

Keputusan Biden memungkinkan senjata yang disuplai AS digunakan untuk "tujuan serangan balik di wilayah Kharkiv sehingga Ukraina dapat menyerang kembali pasukan Rusia yang menyerang mereka atau bersiap untuk menyerang mereka," kata seorang pejabat Washington kepada The Associated Press.

Namun para pejabat, yang meminta anonim untuk membahas masalah sensitif ini, menekankan bahwa kebijakan AS tidak berubah, tetap melarang Ukraina menggunakan ATACMS atau rudal jarak jauh dan amunisi lain yang disediakan Amerika untuk menyerang secara ofensif di dalam Rusia.

Pembatasan penggunaan senjata Barat hingga kini telah membuat frustrasi pejabat Ukraina karena militer tidak dapat memerintahkan serangan terhadap pasukan Rusia yang berkumpul di seberang perbatasan, sementara kota Kharkiv hanya berjarak 20 kilometer dari Rusia, atau basis Rusia yang digunakan untuk meluncurkan serangan rudal.

Pertanyaan apakah akan mengizinkan Ukraina untuk menyerang target di tanah Rusia dengan persenjataan yang disuplai Barat telah menjadi isu sensitif sejak Moskow meluncurkan invasi besar-besaran pada 24 Februari 2022.

 

Para pemimpin Barat ragu untuk mengambil langkah ini karena risiko memprovokasi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berulang kali memperingatkan bahwa keterlibatan langsung Barat bisa menempatkan dunia di jalur menuju konflik nuklir.

Namun, karena Rusia baru-baru ini mendapat keunggulan di garis depan sepanjang 1.000 kilometer, beberapa pemimpin Barat mendorong perubahan kebijakan yang memungkinkan Kyiv menyerang basis militer di dalam Rusia dengan senjata canggih jarak jauh yang disediakan oleh mitra Baratnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU