> >

Jelang Sidang Darurat, Prancis Desak Dewan Keamanan PBB Segera Bertindak di Gaza

Kompas dunia | 29 Mei 2024, 21:05 WIB
Dewan Keamanan PBB harus mengambil tindakan, tidak hanya berdiskusi, untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, kata utusan Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere, hari Selasa, 28/5/2024. (Sumber: Anadolu)

Rancangan tersebut menuntut kepatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan sebelumnya yang menyerukan pembukaan semua penyeberangan perbatasan dan akses kemanusiaan bagi 2,3 juta orang di Gaza yang sangat membutuhkan makanan dan bantuan lainnya.

Resolusi yang diusulkan mengatakan bahwa “situasi bencana di Jalur Gaza merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional.” Resolusi tersebut mengungkapkan keprihatinan mendalam atas “kelaparan yang menyebar di seluruh Jalur Gaza” dan penderitaan warga Palestina yang berlindung di Rafah.

Rancangan tersebut mengutuk apa yang disebutnya “penargetan sembarangan terhadap warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, serta infrastruktur sipil” dan menegaskan kembali tuntutan dewan kepada semua pihak untuk mematuhi hukum internasional yang mengharuskan perlindungan warga sipil.

Para diplomat mengatakan dewan dapat memberikan suara dalam beberapa hari.

Langkah ini diambil setelah serangan pada hari Minggu memicu kebakaran di sebuah kamp di zona kemanusiaan yang ditentukan di Rafah di selatan Gaza, menewaskan setidaknya 45 orang. Israel mengatakan telah menargetkan militan Hamas dan tidak berniat menyakiti warga sipil.

Resolusi dewan membutuhkan setidaknya sembilan suara mendukung dan tidak ada veto dari AS, Inggris, Prancis, Rusia, atau China untuk lolos. AS sejauh ini melindungi sekutunya Israel dengan memveto tiga rancangan resolusi dewan tentang perang di Gaza.

Namun Washington juga abstain dalam tiga pemungutan suara, terakhir memungkinkan dewan pada bulan Maret untuk menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan militan Palestina Hamas.

Aljazair meminta pertemuan darurat dewan karena Israel melanjutkan operasi militernya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina telah mencari perlindungan. Ini mengikuti serangan udara Israel pada Minggu malam yang memicu kebakaran yang melalap tenda di kamp pengungsi Palestina barat Rafah, menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU