Pelapor Khusus PBB Tegaskan, Kebrutalan Israel di Rafah Sangat Tidak Bisa Diterima
Kompas dunia | 28 Mei 2024, 07:00 WIBSetidaknya 81.026 orang juga terluka dalam serangan ini, tambah kementerian dalam sebuah pernyataan.
"Pasukan Israel membunuh 33 orang, melukai 383 lainnya dalam tujuh 'pembantaian' terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir," kata kementerian tersebut.
"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena penyelamat tidak bisa mencapai mereka," tambahnya.
Baca Juga: Tentara Israel dan Mesir Saling Tembak di Penyeberangan Rafah, Bikin Hubungan Makin Panas?
Israel terus melakukan serangan brutal di wilayah Palestina sejak 7 Oktober 2023 menyusul serangan Hamas meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut.
Hampir delapan bulan perang, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan "genosida" di Pengadilan Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum invasi pada 6 Mei.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu