Pemimpin Pro-Kemerdekaan Kaledonia Baru Serukan Pendukung untuk Tetap Melawan Prancis
Kompas dunia | 26 Mei 2024, 02:15 WIBNICE, KOMPAS.TV - Pemimpin partai pro-kemerdekaan Kaledonia Baru menyerukan kepada pendukungnya untuk “tetap bergerak” di seluruh kepulauan Pasifik Prancis dan “tetap melawan” upaya pemerintah Paris yang ingin menerapkan reformasi pemilu yang ditakutkan akan semakin meminggirkan masyarakat asli Kanak, Sabtu (25/5/2024).
Christian Tein, pemimpin partai pro-kemerdekaan yang dikenal sebagai The Field Action Coordination Unit, menyampaikan pesan kepada pendukung dan pengunjuk rasa dalam sebuah video yang diunggah di media sosial dua hari setelah ia dan pemimpin pro-kemerdekaan lainnya bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron selama kunjungannya ke wilayah tersebut setelah kerusuhan yang menewaskan tujuh orang dan menyebabkan kehancuran.
Macron berulang kali mendesak agar barikade pengunjuk rasa dibongkar dengan para pemimpin di kedua sisi perpecahan Kaledonia Baru, warga Kanak asli yang ingin kemerdekaan dan para pemimpin pro-Paris yang tidak ingin kemerdekaan.
Presiden Prancis mengatakan keadaan darurat yang diberlakukan oleh Paris selama setidaknya 12 hari sejak 15 Mei untuk meningkatkan kekuatan polisi hanya bisa dicabut jika para pemimpin lokal menyerukan pembongkaran barikade yang didirikan oleh para demonstran dan orang-orang yang mencoba melindungi lingkungan mereka di ibu kota, Nouméa, dan sekitarnya.
Dalam pesan video tersebut, Tein meminta para pengunjuk rasa untuk “sedikit melonggarkan” barikade mereka di Nouméa, daerah pinggir kota, dan di sepanjang jalan utama kepulauan untuk mengangkut bahan bakar, makanan, obat-obatan, dan memfasilitasi akses perawatan kesehatan bagi penduduk di pulau-pulau Utara dan Selatan.
Namun, Tein menegaskan barikade akan tetap ada sampai pihak berwenang Prancis mencabut surat perintah tahanan rumah untuk beberapa anggota partainya dan pemerintah Macron membatalkan reformasi pemilu yang dikhawatirkan warga Kanak akan mengurangi pengaruh mereka dengan memungkinkan beberapa pendatang baru di kepulauan tersebut untuk memilih dalam pemilihan lokal.
“Kami tetap bergerak dan mempertahankan semua bentuk perlawanan,” kata Tein dan mendesak pendukungnya untuk tetap teguh dan menghindari kekerasan.
“Sudah terlalu banyak penderitaan, terlalu banyak yang dipertaruhkan dan kita harus melihat ini sampai selesai dan mencapai tujuan kita dengan cara yang terkoordinasi, terstruktur, dan terorganisir.”
Dia menambahkan, “Tujuan utama kita adalah agar negara kita memperoleh kedaulatan penuh.”
Baca Juga: Harga Nikel Dunia Naik ke Harga Tertinggi akibat Kerusuhan Kaledonia Baru, Ini Sebabnya
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press