> >

Turbulensi Parah Singapore Airlines, Puluhan Penumpang Cedera Tulang Belakang

Kompas dunia | 24 Mei 2024, 12:22 WIB
Pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines penerbangan SQ321 dari Heathrow terlihat di landasan setelah meminta pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Selasa, 21 Mei 2024. Satu orang meninggal dalam penerbangan London-Singapura yang mengalami turbulensi parah. (Sumber: AP Photo)

BANGKOK, KOMPAS.TV - Turbulensi Singapore Airlines yang mengerikan membuat puluhan penumpangnya mengalami cedera tulang belakang.

Kepala Rumah Sakit Bangkok mengungkapkan lebih dari 20 orang dalam penerbangan Singapore Airline harus dirawat di ruang perawatan intensif karena cedera tulang belakang.

Anak berusia dua tahun dilaporkan ada dalam daftar penumpang yang dirawat di rumah sakit Ibu Kota Thailand itu.

Baca Juga: AS akan Kirim Bantuan Militer Senilai Rp4,4 Triliun ke Ukraina, Termasuk HIMARS dan Sistem Anti-Tank

Pesawat Singapore Airlines penerbangan London-Singapura, harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Selasa (21/5/2024), usai mengalami turbulensi parah.

Selain sejumlah penumpang terluka, satu penumpang dilaporkan meninggal karena serangan jantung.

Pihak maskapai mengungkapkan, secara keseluruhan 46 penumpang dan dua kru masih menjalani perawatan di Bangkok.

Direktur Rumah Sakit Samitivej Srinakarin Adinun Kittiratanapaibool mengungkapkan 41 penumpang masih di rawat, dan setengah dari mereka masih berada di ruang perawatan intensif.

Dikutip dari BBC Internasional, Jumat (24/5/2024), 22 orang dari penerbangan itu mengalami cedera tulang belakang.

Sedangkan enam orang di antaranya tengah berada dalam kondisi kritis dengan cedera yang mengancam nyawa.

Korban tewas diketahui bernama Geoff Kitchen, berusia 73 tahun, yang dilaporkan tewas karena serangan jantung.

Selain cedera tulang belakang, penumpang yang dirawat enam di antaranya mengalami cedera tengkorak dan otak.

Sementara itu, 13 penumpang lainnya mengalami masalah otot dan jaringan lunak.

Dr Adinun mengatakan 17 orang telah melakoni operasi, dengan sembilan di antaranya mengalami cedera tulang belakang.

Sedangkan anak dua tahun yang dirawat mengalami gegar otak.

Mereka yang dirawat antara lain 10 warga Inggris, sembilan warga Australia, tujuh warga Malaysia dan empat Filipina.

Penumpang tertua yang dirawat berusia 83 tahun.

Boeing 777-300 dengan nomor penerbangan SQ321, membawa 211 penumpang dengan 18 kru, mengalami turbulensi parah di atas Samudera Hindia.

Penerbangan pun kemudian dialihkan ke Bangkok untuk kemudian mendarat darurat.

Baca Juga: Mendadak, Rishi Sunak Umumkan Pemilu Inggris pada 4 Juli, Disebut Gunakan Senjata Terakhirnya

Sementara itu, CEO Singapore Airline Goh Choon Phong meminta maaf atas insiden tersebut.

Ia mengungkapkan penyesalannya kepada semua orang yang terdampak dengan turbulensi parah tersebut.

Pemerintah Singapura pun berjanji akan melakukan penyelidikan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC Internasional


TERBARU