> >

Harga Nikel Dunia Naik ke Harga Tertinggi akibat Kerusuhan Kaledonia Baru, Ini Sebabnya

Kompas dunia | 24 Mei 2024, 00:05 WIB
Harga bijih nikel global melonjak ke tingkat tertinggi sejak September tahun lalu, setelah kerusuhan mematikan terjadi minggu lalu di Kaledonia Baru, wilayah jajahan Prancis di Pasifik. (Sumber: Lowy Institute/Getty)

Amerika Serikat dan anggota Uni Eropa selama ini kelimpungan untuk mengamankan rantai pasokan bahan kritis mereka sendiri untuk mengejar ketinggalan dengan China, yang menguasai atau berinvestasi dalam sebagian besar pasokan dunia.

Pada tahun 2021, pembuat kendaraan listrik Tesla berinvestasi di tambang nikel Goro di Kaledonia Baru ketika dijual ke konsorsium lokal yang sebagian besar dimiliki oleh pemangku kepentingan lokal.

Baca Juga: Fakta-Fakta Kaledonia Baru: Bekas Koloni Hukuman Prancis di Pasifik, Banyak Keturunan Jawa di Sana

Bijih nikel. Kekhawatiran atas gangguan pasokan bijih nikel dari Kaledonia Baru akibat kerusuhan dan sanksi terhadap logam termasuk nikel dari Rusia mendorong harga global melonjak di atas $20.000 per ton untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu. (Sumber: Kontan.co.id)

Alasan Harga Nikel Dunia Melonjak Tajam

Kekhawatiran atas gangguan pasokan bijih nikel dari Kaledonia Baru akibat kerusuhan dan sanksi terhadap logam termasuk nikel dari Rusia mendorong harga global melonjak di atas $20.000 per ton untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu.

Harga nikel di Bursa Logam London naik menjadi $21.275 per metrik ton pada hari Selasa dari $18.510 pada 8 Mei, naik tajam setelah kerusuhan dimulai.

Lonjakan harga terjadi bersamaan dengan laporan Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris, yang mengatakan bisa ada kekurangan pasokan bahan penting di masa depan, termasuk nikel, yang didorong oleh cepatnya pertumbuhan permintaan kendaraan listrik, penutupan tambang, dan investasi yang melambat.

"Harga nikel yang tinggi akan memberi dampak mendalam pada konsumen," kata Lawrence Loh, profesor strategi dan kebijakan di Sekolah Bisnis Universitas Nasional Singapura. "Kami memperkirakan munculnya efek berantai kenaikan harga banyak barang konsumen yang akan menyebabkan tekanan inflasi yang lebih luas."

Kaitan Nikel Kaledonia Baru dengan Kerusuhan

Meskipun lonjakan tajam harga komoditas mengganggu industri, industri nikel Kaledonia Baru sudah bermasalah bahkan sebelum krisis politik karena penurunan harga nikel global sebesar 45% tahun lalu.

Penurunan itu menghantam ekonomi yang bergantung pada industri nikel. Industri pertambangan Kaledonia Baru kesulitan bersaing dengan Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia, karena pembatasan ekspor selama puluhan tahun dan biaya energi yang tinggi di Kaledonia Baru, yang membuat nikel mereka lebih mahal dan kurang menguntungkan untuk diproduksi.

"Industri nikel tak terpisahkan dari debat kemerdekaan di Kaledonia Baru," kata Ferns. "Penurunan harga nikel dalam beberapa tahun terakhir telah memperburuk masalah ekonomi di Kaledonia Baru, yang kemudian dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yang terlibat dalam kerusuhan baru-baru ini."

Pemerintah Prancis telah berjanji untuk membantu menjaga operasi industri nikel di wilayah tersebut dengan subsidi.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU