Harga Nikel Dunia Naik ke Harga Tertinggi akibat Kerusuhan Kaledonia Baru, Ini Sebabnya
Kompas dunia | 24 Mei 2024, 00:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Harga bijih nikel global naik ke harga tertinggi sejak September tahun lalu, akibat kerusuhan mematikan minggu lalu di Kaledonia Baru, wilayah jajahan Prancis di Pasifik.
Wilayah jajahan Prancis selama lebih dari 170 tahun ini adalah penghasil utama bahan mentah penting yang diperlukan untuk membuat baterai kendaraan listrik, panel surya, baja, dan barang sehari-hari lainnya.
Berikut adalah tinjauan mengenai pentingnya industri nikel Kaledonia Baru secara global dan mengapa kerusuhan sosial di wilayah tersebut memengaruhi harga.
Kerusuhan di Kaledonia Baru
Kerusuhan terjadi setelah anggota parlemen Prancis menyetujui perubahan pada Konstitusi Prancis yang memungkinkan penduduk yang telah tinggal di Kaledonia Baru selama 10 tahun untuk memilih dalam pemilihan provinsi.
Para penentang khawatir langkah ini akan menguntungkan politisi pro-Prancis di Kaledonia Baru, di mana penduduk asli Kanak yang pro-kemerdekaan telah lama berjuang untuk merdeka dan berdaulat dari Prancis.
Kanak memperjuangkan kemerdekaan untuk kepulauan yang berpenduduk 270.000 orang, sementara banyak keturunan Prancis dan orang non-pribumi lainnya yang menetap di pulau tersebut ingin tetap menjadi bagian dari Prancis.
Pada 15 Mei, Prancis mengumumkan keadaan darurat minimal 12 hari di pulau tersebut. Mereka mengirim 1.000 tentara untuk memperkuat pasukan keamanan yang kehilangan kendali atas beberapa bagian ibu kota, Nouméa.
Baca Juga: Stasus Sri Mulyani Jawab Kritikan Faisal Basri Soal Hilirisasi Nikel Untungkan China: Anda Keliru
Alasan Kaledonia Baru Sangat Penting bagi Pasar Nikel Global
Kaledonia Baru memiliki antara 20-30% cadangan nikel dunia, porsi utama ekonomi kepulauan itu, mencakup hingga 90% ekspor dan menyerap seperempat tenaga kerja.
Uni Eropa telah menyebut nikel sebagai bahan mentah kritis, yang berarti sangat penting secara ekonomi dan strategis bagi ekonomi Eropa namun memiliki risiko tinggi terkait pasokannya.
"Sebagian dari alasan Prancis ingin mempertahankan kendali atas Kaledonia Baru adalah untuk mengamankan deposit nikel yang besar di sana, mungkin dengan tujuan produksi kendaraan listrik di masa depan," kata Nicholas Ferns, peneliti di Universitas Monash di Australia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press