> >

Adik Kim Jong-un Marah dan Membantah Korea Utara Memasok Senjata ke Rusia

Kompas dunia | 17 Mei 2024, 17:17 WIB
Kim Yo Jong, adik dari Kim Jong-un saat di Vietnam tahun 2019. Kim Yo Jong menyatakan spekulasi tentang kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia sebagai paradoks paling absurd. (Sumber: AP Photo)

Pada bulan Maret, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik mengatakan Korea Utara telah mengirim sekitar 7.000 kontainer berisi amunisi dan peralatan militer lainnya ke Rusia sejak tahun lalu. Sebagai gantinya, Shin mengatakan Korea Utara menerima lebih dari 9.000 kontainer Rusia yang kemungkinan berisi bantuan.

Pada bulan Januari, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan rudal yang dipasok Korea Utara telah ditembakkan ke Ukraina. Pada saat itu, pejabat Ukraina juga mengatakan penyelidikan terhadap puing-puing rudal yang ditemukan di wilayah timur laut Kharkiv menunjukkan senjata tersebut kemungkinan berasal dari Korea Utara.

Pada bulan Mei, Gedung Putih juga mengatakan Rusia mengirim minyak olahan ke Korea Utara dalam jumlah yang melebihi batas Dewan Keamanan PBB.

Hubungan yang semakin mendalam antara Korea Utara dan Rusia terjadi karena kedua negara sedang terlibat dalam konfrontasi terpisah dengan Amerika Serikat, Korea Utara karena program nuklirnya yang semakin maju dan Rusia karena perang berkepanjangan di Ukraina.

Sejak tahun 2022, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal yang provokatif, mendorong AS untuk memperluas latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang. Para ahli asing mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan berpikir bahwa persenjataan yang lebih besar akan meningkatkan daya tawarnya dalam diplomasi masa depan dengan Amerika Serikat.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU