Ukraina Klaim Berhasil Halau Pasukan Rusia di Vovchansk, Moskow Membantah
Kompas dunia | 16 Mei 2024, 21:05 WIBBaca Juga: Putin Kunjungi China, Bakal Bahas Konflik Ukraina dan Kerja Sama Strategis dengan Xi Jinping
Taktik biasa tentara Rusia adalah menghancurkan kota dan desa dengan serangan udara sebelum unitnya masuk.
Mantan Menteri Pertahanan Rusia yang kini menjadi Kepala Dewan Keamanan Presiden Sergei Shoigu, menegaskan pasukan Rusia mendorong serangan di banyak arah dan "berjalan cukup baik."
"Saya berharap kami akan terus maju. Kami memiliki cadangan tertentu untuk tujuan ini, dalam hal personel, peralatan, dan amunisi," katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Institut Studi Perang, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, menghitung bahwa pasukan Rusia yang menyerang di Kharkiv telah maju tidak lebih dari 8 kilometer dari perbatasan.
Baca Juga: Putin Kembali Tegaskan Rusia Siap Negosiasi Damai dengan Ukraina
Mereka memperkirakan tujuan utama Moskow di Kharkiv adalah menciptakan "zona penyangga" yang akan mencegah serangan lintas batas Ukraina dari wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Rusia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam kunjungan dua harinya ke Kiev minggu ini, berusaha meyakinkan Ukraina tentang dukungan AS yang terus berlanjut.
Dia mengumumkan kesepakatan senjata senilai USD2 miliar, yang sebagian besar uangnya berasal dari paket yang disetujui bulan lalu.
Pejabat Ukraina mengatakan kebutuhan mereka mendesak, dan mitra Barat berjanji untuk mempercepat pengiriman senjata dan amunisi.
Baca Juga: Gaduh Perombakan Kementerian Pertahanan Rusia yang Terjadi saat Perang Ukraina di Titik Genting
Ketua Komite Militer NATO Rob Bauer, Kamis, mendesak para perwira senior dari aliansi 32 negara untuk mengirim lebih banyak senjata dan amunisi ke Ukraina, bahkan jika itu berarti mengabaikan pedoman stok senjata.
"Jika dihadapkan pada pilihan antara memenuhi target kemampuan NATO atau mendukung Ukraina, Anda harus mendukung Ukraina," katanya dalam pertemuan petinggi pertahanan di Brussel.
"Stok bisa dan akan diisi ulang. Nyawa yang hilang akan hilang selamanya."
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha memperkuat hubungan dengan China lewat kunjungan resmi ke Beijing.
China telah mendukung Rusia secara diplomatik atas invasinya ke Ukraina dan kini menjadi pasar ekspor penting untuk minyak dan gas Rusia.
Rusia juga beralih ke China untuk produk-produk teknologi tinggi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press