Al-Qassam Umumkan Tewaskan 12 Tentara Israel di Jabalia, Israel Klaim Bunuh 100 anggota Hamas
Kompas dunia | 16 Mei 2024, 20:46 WIBISTANBUL, KOMPAS TV - Sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan pada Rabu (15/5/24), mereka berhasil membunuh 12 tentara Israel di Gaza di kamp Jabalia.
“Dalam operasi kompleks di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, pejuang Al-Qassam menargetkan buldoser militer Israel D9 dengan peluru Yassin 105 dan menargetkan pasukan Zionis (Israel) yang berlindung di dalam rumah dengan dua peluru anti-personel dan terlibat dalam pertempuran,” demikian pernyataan mereka.
“Segera setelah pasukan penyelamat maju ke lokasi, sebuah alat peledak diledakkan pada tank Merkava, dan setelah mencoba mengambil peralatan pasukan Israel yang terlempar ke tanah, Angkatan Udara Israel membombardir area tersebut dengan kejam, dan pejuang kami memastikan setidaknya 12 tentara Israel tewas dalam operasi tersebut,” tambah mereka.
Sebelumnya pada hari Rabu, tentara Israel mengumumkan mereka meluncurkan operasi militer besar-besaran di pusat kamp Jabalia, bersamaan dengan operasi lain yang berlanjut di timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
Mereka menyebutkan di operasi di Jabalia terjadi "pertempuran sengit," menunjukkan pasukan mereka "menghadapi puluhan personil bersenjata," yang merujuk pada faksi-faksi Palestina.
Israel dituduh melakukan "genosida" di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan bahwa pasukannya tidak melakukan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di wilayah tersebut.
Sementara itu, militer Israel hari Kamis (16/5/2024) mengeklaim pasukannya telah membunuh 100 personil kelompok perlawanan Hamas sejak meluncurkan invasi ke kota Rafah di Gaza Selatan minggu lalu.
Juru bicara militer Letkol Nadav Shoshani mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan Israel menemukan terowongan Hamas di bawah tanah dan di sekitar perbatasan Rafah dekat perbatasan dengan Mesir.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata Buntu karena Israel: Mereka Pilih Serang Rafah
Pasukan Israel mengambil alih perbatasan tersebut pada awal operasi di Rafah,“Kami terus beroperasi di perbatasan Rafah,” kata Shoshani.
Israel mengatakan operasi di Rafah bertujuan untuk menghancurkan sisa batalion Hamas di sana dan menyelamatkan sandera Israel.
Rencana Israel di Rafah telah menimbulkan kekhawatiran internasional karena kota tersebut menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina.
Meskipun operasi saat ini tidak tampak sebagai invasi skala penuh, operasi ini telah membuat 600.000 orang mengungsi dari kota tersebut sejak ofensif dimulai minggu lalu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Serangan Israel pada malam hari menghantam sebuah rumah tinggal di pusat Rafah, menewaskan empat pria, termasuk seorang pria berusia 65 tahun dan putranya yang berusia 22 tahun, menurut catatan dari rumah sakit Kuwait.
Shoshani mengatakan pasukan juga beroperasi di wilayah utara Gaza seperti Jabaliya dan Zeitoun di mana pertempuran sengit dengan militan terus berlanjut.
Lonjakan pertempuran ini menunjukkan bahwa Hamas sedang berkumpul kembali di daerah-daerah yang menurut militer Israel telah mereka kuasai beberapa bulan lalu. Tembakan roket ke arah Israel juga meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa 39 jenazah warga Palestina telah dibawa ke rumah sakit selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban tewas sejak perang dimulai menjadi 35.272 warga sipil Palestina. Israel mengklaim telah membunuh sekitar 12.000 anggota Hamas, tanpa memberikan bukti.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu / Associated Press