> >

Politikus Anti-Islam Pemenang Pemilu Belanda Umumkan Koalisi, Ingin Kurangi Jumlah Mahasiswa Asing

Kompas dunia | 16 Mei 2024, 21:20 WIB
Geert Wilders, pemimpin Partai Kebebasan yang dikenal sebagai PVV, menjawab pertanyaan dari media setelah pengumuman hasil awal pemilihan umum di Den Haag, Belanda, Rabu, 22 November 2023. (Sumber: AP Photo/Peter Dejong)

AMSTERDAM, KOMPAS.TV - Ketua Partai Kebebasan (PVV) Belanda yang dikenal berhaluan ekstrem kanan dan anti-Islam, Geert Wilders, mengumumkan bahwa pihaknya dan pemimpin tiga partai lain sepakat membentuk koalisi per Kamis (16/5/2024).

Kerja sama politik ini membuat koalisi Wilders memenuhi syarat kursi mayoritas parlemen dan membentuk pemerintahan usai Pemilu Belanda 2023 silam.

Partai Wilders memenangi Pemilu Belanda dengan 23,49 persen. Namun, jumlah kursi yang diraih (37) gagal mencapai ambang mayoritas parlemen, yakni minimum 76 dari 150 kursi.

PVV mencapai kesepakatan koalisi dengan partai pengusung PM Belanda Mark Rutte, Partai Demokrasi dan Kebebasan (VVD), Partai Kontrak Sosial Baru (NSC) dan Partai Gerakan Petani-Warga (BBB). 

Baca Juga: Profil Geert Wilders, Tokoh Sayap Kanan Pemenang Pemilu Belanda yang Anti-Islam

Keempat partai tersebut menyepakati kesepakatan visi pemerintahan baru yang bertajuk "harapan, keberanian, dan harga diri."

Kesepakatn ini memuat rencana kebijakan soal pembatasan pencari suaka, mencabut kebijakan reunifikasi keluarga untuk pengungsi, dan pengurangan jumlah mahasiswa asing di Belanda.

Wilders menyebut terwujudnya koalisi ini sebagai "hari bersejarah." Usai pemilu Belanda, PVV mesti melalui enam bulan perundingan untuk membentuk koalisi yang memenuhi syarat.

Wilders mengeklaim ketiga partai yang sepakat membentuk koalisi telah menyetujui inti dari program-program yang diusulkannya.

"Kebijakan suaka paling ketat sepanjang masa. Bangsa Belanda kembali menjadi nomor 1!" kata Wilders, dikutip Associated Press.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU