> >

Rusia Akan Gelar Latihan Militer dengan Senjata Nuklir Taktis

Kompas dunia | 7 Mei 2024, 08:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penyambutan bersama Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov di Bishkek, Kyrgyzstan, pada Kamis, 12 Oktober 2023. Putin telah berulang kali menekankan kekuatan nuklir Moskow kepada negara-negara Barat untuk mencegah peningkatan dukungan militer untuk Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Doktrin pertahanan Moskow mempersiapkan serangan balasan dengan senjata nuklir terhadap serangan nuklir atau bahkan serangan dengan senjata konvensional yang “mengancam eksistensi negara Rusia.”

Perumusan yang samar tersebut mendorong beberapa ahli Rusia yang pro-Kremlin mendorong Putin untuk memperjelasnya agar Barat menganggap peringatan tersebut lebih serius.

Pada musim gugur lalu, Putin mengatakan bahwa dia tidak melihat alasan untuk mengubah hal tersebut.

"Tidak ada situasi di mana apa pun akan mengancam kedaulatan negara Rusia dan keberadaan negara Rusia," katanya.

"Saya pikir tidak ada orang yang waras dan memiliki ingatan yang jernih yang bisa memiliki ide untuk menggunakan senjata nuklir melawan Rusia."

Baca Juga: Soal Biden Kritik Penerjunan Senjata Nuklir Taktis Rusia, Moskow Minta AS Introspeksi

Perbandingan jumlah senjata nuklir taktis Rusia dan Amerika Serikat. Seluruh senjata nuklir taktis Rusia masih berada di dalam negeri, sementara sebagian senjata nuklir taktis Amerika Serikat sudah disebar di Eropa. (Sumber: France24)

Mengapa Rusia Menggelar Senjata Nuklir Taktis di Belarusia?

Tahun lalu, Rusia memindahkan beberapa senjata nuklir taktis ke wilayah Belarusia, sekutunya yang berbatasan dengan Ukraina dan negara-negara anggota NATO seperti Polandia, Latvia, dan Lituania.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah sejak lama mendesak Moskow untuk menempatkan senjata nuklir di negaranya, yang memiliki hubungan militer yang erat dengan Rusia dan berfungsi sebagai tempat pendaratan untuk perang di Ukraina.

Baik Putin maupun Lukashenko mengatakan penempatan senjata nuklir di Belarusia dimaksudkan untuk menumpulkan ancaman Barat.

Tahun lalu, Putin secara khusus mengaitkan langkah tersebut dengan keputusan pemerintah Inggris untuk memberikan peluru tank dan artileri penembus lapis baja yang berisi uranium kepada Ukraina.

Pejabat Rusia tidak mengatakan berapa banyak senjata nuklir yang dipindahkan, dan hanya mengungkapkan bahwa fasilitas-era Soviet di negara itu telah disiapkan untuk mengakomodasi mereka, dan pilot serta kru rudal Belarusia dilatih untuk menggunakannya.

Senjata-senjata itu tetap berada di bawah kendali militer Rusia.

Penempatan senjata nuklir taktis di Belarus, yang memiliki perbatasan sepanjang 1.084 kilometer dengan Ukraina, akan memungkinkan pesawat dan rudal Rusia mencapai target potensial dengan lebih mudah dan cepat jika Moskow memutuskan untuk menggunakannya.

Kondisi tersebut juga memperluas kemampuan Rusia untuk menargetkan beberapa sekutu NATO di Eropa Timur dan Tengah.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU