> >

Rusia Akan Gelar Latihan Militer dengan Senjata Nuklir Taktis

Kompas dunia | 7 Mei 2024, 08:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penyambutan bersama Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov di Bishkek, Kyrgyzstan, pada Kamis, 12 Oktober 2023. Putin telah berulang kali menekankan kekuatan nuklir Moskow kepada negara-negara Barat untuk mencegah peningkatan dukungan militer untuk Ukraina. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Rusia, Senin (6/5/2024), mengumumkan akan menggelar latihan militer yang melibatkan senjata nuklir taktis. Itu merupakan kali pertama Rusia mengumumkan secara terbuka latihan semacam itu.

Berikut ulasan mengenai senjata nuklir taktis Rusia dan perannya dalam pesan politik Kremlin.

Apa Itu Senjata Nuklir Taktis?

Berbeda dengan rudal balistik antarbenua yang mampu menghancurkan seluruh kota dengan hulu ledak nuklirnya, senjata nuklir taktis yang digunakan dalam pertempuran darat memiliki daya ledak yang lebih rendah.

Senjata ini memiliki daya ledak sekitar 1 kiloton. Sebagai perbandingan, bom atom AS yang dijatuhkan di Hiroshima selama Perang Dunia II memiliki daya ledak sebesar 15 kiloton.

Senjata nuklir medan perang seperti bom udara, hulu ledak untuk misil jarak pendek, atau amunisi artileri dapat sangat kecil dan praktis.

Karena ukurannya yang kecil, senjata tersebut memungkinkan untuk dibawa secara diam-diam di atas truk atau pesawat.

Berbeda dengan senjata strategis, yang tunduk pada perjanjian pengendalian senjata antara Moskow dan Washington, senjata nuklir taktis tidak pernah dibatasi oleh perjanjian semacam itu.

Rusia juga tidak pernah mengungkapkan jumlah atau rincian lainnya terkait senjata nuklir taktisnya.

Baca Juga: Jawab Provokasi Prancis dan Inggris, Rusia Langsung Umumkan Latihan Tempur Senjata Nuklir Taktis

Pasukan Rusia memuat rudal Iskander ke peluncur bergerak selama latihan di lokasi yang dirahasiakan di Rusia. (Sumber: AP Photo)

Pernyataan Putin soal Senjata Nuklir Rusia

Sejak meluncurkan serangan penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin berkali-kali mengingatkan negara-negara Barat tentang kekuatan nuklir Moskow untuk mencegah mereka meningkatkan dukungan militer kepada Kiev.

Sejak awal perang, Putin sering kali merujuk kepada arsenal nuklir Rusia dan bersumpah akan menggunakan "segala cara" yang diperlukan untuk melindungi negaranya.

Namun, dia kemudian meredakan pernyataannya ketika serangan Ukraina musim panas lalu gagal mencapai tujuan dan Rusia membuat lebih banyak kemajuan di medan perang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU