> >

Panglima Militer Ukraina Akui Situasi Front Timur Memburuk, Rusia Tingkatkan Serangannya

Kompas dunia | 15 April 2024, 01:07 WIB
Tentara Rusia hari Sabtu, 13 April 2024, diatas kendaraan lapis baja untuk mengambil posisi dan menembak ke arah posisi Ukraina. Panglima militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyy hari Sabtu, 13/4/2024, memberikan peringatan serius mengenai kondisi medan pertempuran di wilayah timur, menyatakan situasinya semakin memburuk beberapa hari terakhir. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Panglima militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyy memberikan peringatan serius mengenai kondisi di medan pertempuran di wilayah timur yang padat industri, pada Sabtu lalu (13/4/2024).

Ia menyatakan, situasinya semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir.

Cuaca yang semakin hangat memungkinkan pasukan Rusia melancarkan serangan baru di sepanjang garis depan yang panjangnya lebih dari 1.000 km.

Dalam sebuah pembaruan melalui aplikasi Telegram, Jenderal Oleksandr Syrskyy mengungkapkan bahwa Moskow meningkatkan serangannya sejak Presiden Vladimir Putin memperpanjang masa jabatannya dalam pemilihan bulan lalu. 

Menurut Syrskyy, pasukan Rusia secara aktif menyerang posisi Ukraina di tiga area di wilayah Donetsk timur, dekat dengan kota-kota Lyman, Bakhmut, dan Pokrovsk.

Mereka juga mulai melancarkan serangan tank seiring dengan cuaca musim semi yang kian kering, memudahkan kendaraan berat seperti tank dan pengangkut pasukan melintasi tanah yang sebelumnya berlumpur.

"Meskipun mengalami kerugian besar, pasukan Rusia terus meningkatkan serangannya dengan menggunakan unit-unit baru yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja. Hal ini kadang-kadang membuat mereka berhasil secara taktis," ujar Syrskyy.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia juga mengonfirmasi penaklukan sebuah desa yang menjadi lokasi pertempuran sengit selama hampir delapan belas bulan.

Analis dari kelompok non-pemerintah Ukraina, Deep State melaporkan penaklukan Pervomaiske oleh Rusia beberapa hari lalu.

Menurut laporan Deep State, pasukan Moskow juga merebut Bohdanivka, sebuah desa timur lainnya yang dekat dengan kota Bakhmut.

Meskipun demikian, Kementerian Pertahanan Ukraina membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa pertempuran sengit masih terus berlangsung di sana.

Dengan perang Ukraina yang memasuki tahun ketiganya dan bantuan penting dari AS yang masih terhenti di Kongres, pasukan Rusia meningkatkan tekanan pada pasukan Ukraina yang telah kelelahan.

Mereka bersiap untuk merebut lebih banyak wilayah pada musim semi dan musim panas ini.

Baca Juga: Putin Ledek Rencana Pembicaraan Damai Ukraina di Swiss: Mustahil Bisa Diputuskan Tanpa Kami

Rusia telah menggunakan keunggulan dalam kekuatan dan personel untuk meningkatkan serangannya di seluruh Ukraina timur.

Mereka menggunakan bom terpandu satelit untuk menghantam pasukan Ukraina yang kekurangan personel dan amunisi.

Pada hari yang sama, Jerman mengumumkan akan mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina.

Keputusan ini diambil setelah serangan rudal dan drone Rusia yang melanda infrastruktur dan fasilitas listrik di beberapa wilayah Ukraina.

Menteri Pertahanan Jerman mengatakan akan memulai penyerahan sistem Patriot tersebut tanpa memberikan jadwal yang pasti.

Dalam pembaruan di media sosial, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan dukungan kuat Jerman terhadap Ukraina dalam menghadapi serangan udara Rusia.

Scholz juga menyebut serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.

Serangan-serangan Rusia menyebabkan kerusakan parah infrastruktur energi di beberapa kota besar Ukraina, termasuk Kharkiv dan Kiev.

Ribuan orang kehilangan pasokan listrik akibat serangan tersebut. Volume dan akurasi serangan terbaru telah mengejutkan Ukraina.

Mereka mengatakan, pasukan Kremlin kini memiliki intelijen yang lebih baik dan taktik baru dalam upaya mereka untuk menghancurkan jaringan listrik Ukraina dan menghentikan ekonominya.

Di Ukraina bagian selatan yang diduduki oleh Rusia, seorang pejabat lokal menyalahkan Kiev atas serangan artileri yang menewaskan puluhan orang di sebuah kota di wilayah Zaporizhzhia selatan.

Pejabat Ukraina belum memberikan tanggapan resmi terkait serangan tersebut.

Sementara itu, di Ukraina, seorang pengemudi ambulans dilaporkan terluka ketika sebuah drone Rusia menjatuhkan bahan peledak di dekat kota Kupiansk. Klaim tersebut masih harus diverifikasi secara independen.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU