Panglima Militer Ukraina Akui Situasi Front Timur Memburuk, Rusia Tingkatkan Serangannya
Kompas dunia | 15 April 2024, 01:07 WIBBaca Juga: Putin Ledek Rencana Pembicaraan Damai Ukraina di Swiss: Mustahil Bisa Diputuskan Tanpa Kami
Rusia telah menggunakan keunggulan dalam kekuatan dan personel untuk meningkatkan serangannya di seluruh Ukraina timur.
Mereka menggunakan bom terpandu satelit untuk menghantam pasukan Ukraina yang kekurangan personel dan amunisi.
Pada hari yang sama, Jerman mengumumkan akan mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina.
Keputusan ini diambil setelah serangan rudal dan drone Rusia yang melanda infrastruktur dan fasilitas listrik di beberapa wilayah Ukraina.
Menteri Pertahanan Jerman mengatakan akan memulai penyerahan sistem Patriot tersebut tanpa memberikan jadwal yang pasti.
Dalam pembaruan di media sosial, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan dukungan kuat Jerman terhadap Ukraina dalam menghadapi serangan udara Rusia.
Scholz juga menyebut serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.
Serangan-serangan Rusia menyebabkan kerusakan parah infrastruktur energi di beberapa kota besar Ukraina, termasuk Kharkiv dan Kiev.
Ribuan orang kehilangan pasokan listrik akibat serangan tersebut. Volume dan akurasi serangan terbaru telah mengejutkan Ukraina.
Mereka mengatakan, pasukan Kremlin kini memiliki intelijen yang lebih baik dan taktik baru dalam upaya mereka untuk menghancurkan jaringan listrik Ukraina dan menghentikan ekonominya.
Di Ukraina bagian selatan yang diduduki oleh Rusia, seorang pejabat lokal menyalahkan Kiev atas serangan artileri yang menewaskan puluhan orang di sebuah kota di wilayah Zaporizhzhia selatan.
Pejabat Ukraina belum memberikan tanggapan resmi terkait serangan tersebut.
Sementara itu, di Ukraina, seorang pengemudi ambulans dilaporkan terluka ketika sebuah drone Rusia menjatuhkan bahan peledak di dekat kota Kupiansk. Klaim tersebut masih harus diverifikasi secara independen.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press