> >

Putin Dinilai Salah Langkah karena Ancam Finlandia yang Gabung dengan NATO

Kompas dunia | 9 April 2024, 04:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Menurut Braw, keluhan Putin mirip dengan keluhan seorang pelaku intimidasi atau pasangan yang melakukan kekerasan, dan menyatakan bahwa semuanya baik-baik saja sampai orang tersebut melapor ke polisi.

“Tentu saja kita bertanya-tanya apakah para pejabat tinggi Kremlin pernah mempertimbangkan dampak kata-kata dan tindakan mereka terhadap negara lain, karena tentu sifat agresif Rusia yang mendorong Finlandia mengajukan permohonan keanggotan NATO,” tuturnya.

Braw berpendapat, terus-menerus mengancam orang lain memerlukan sumber daya yang besar.

Menurutnya, jika Moskow ingin mengintimidasi Finlandia dengan menempatkan pasukan di perbatasan, Rusia memerlukan banyak pasukan.

Namun, saat ini Rusia tak memiliki cukup pasukan untuk disiagakan di perbatasan.

Baca Juga: Zelenskyy Putus Asa Bantuan Barat Belum Juga Tiba: Kami akan Kehabisan Rudal Jika Diserang Terus

“Rusia tak memiliki sumber daya untuk membangun infrastruktur, memproduksi persenjataan berat baru, dan merekrut jumlah pasukan di perbatasan kami sebelum 2030,” kata eks Kepala Intelijen Militer Finlandia, Mayor Jenderal Purnawirawan Pekka Toveri.

Braw sendiri mengatakan invasi ke Ukraina, telah menguras sumber daya pasukan Rusia.

Untuk invasi ke Ukraina, Rusia telah memindahkan pasukannya yang ditempatkan di dekat perbatasan dengan Finlandia, ke Ukraina.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Politico


TERBARU