Prancis Akan Kirim Ratusan Kendaraan Lapis Baja VAB Bekas ke Ukraina
Kompas dunia | 1 April 2024, 08:38 WIBDalam rencana itu, Ceko berusaha mendapatkan 800.000 peluru artileri untuk Ukraina. Pemimpin Ceko sebelumnya mengatakan peluru pertama harus dikirim ke Ukraina paling lambat Juni. Setidaknya 18 negara telah bergabung dalam inisiatif ini, menurut pejabat di Praha.
Bulan ini, Jerman, Prancis, dan Polandia berjanji untuk memperoleh lebih banyak senjata untuk Kiev dan meningkatkan produksi peralatan militer.
Mereka mengatakan Ukraina dapat mengandalkan trio kekuatan Eropa tersebut saat mencoba mengatasi kekurangan sumber daya militer.
Baca Juga: Zelenskyy Akui Ukraina Diunjung Tanduk, Terpaksa Menyerah Jika Bantuan Militer AS Tak Tiba
Lecornu berargumen negara-negara Eropa harus mengurangi ketergantungannya pada Amerika Serikat dalam memastikan keamanan wilayahnya.
Dia memperkirakan masalah tersebut akan menjadi topik kampanye sebelum pemilihan Parlemen Eropa pada Juni.
"Kita tahu bahwa sebagian dari agenda keamanan Eropa mulai sekarang harus berada di tangan orang Eropa," kata Lecornu.
"Itu adalah kebutuhan mutlak."
"Bagi saya ... tidaklah benar bahwa pembayar pajak AS harus membayar begitu banyak untuk keamanan orang Eropa," katanya.
Komentar Lecornu muncul ketika banyak orang di Eropa telah mengungkapkan keprihatinan mereka tentang kemungkinan Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih.
Trump dipandang akan melemahkan aliansi NATO, setelah komentarnya yang mengancam tidak akan datang membela sekutu Amerika Serikat jika terjadi serangan oleh Rusia.
Bahkan jika Presiden Joe Biden tetap menjabat, pemimpin Uni Eropa tetap khawatir fokus Amerika Serikat akan bergeser ke Asia di mana China dinilai semakin agresif dan akan semakin meninggalkan Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri.
Upaya Amerika Serikat untuk mendapatkan dana baru untuk mempersenjatai Ukraina, telah gagal di Kongres.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press