Prancis Minta 45 Negara Kirim Polisi untuk Bantu Keamanan Olimpiade Paris
Kompas dunia | 30 Maret 2024, 16:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Prancis hari Jumat, 29/3/2024 mengajukan permintaan kepada 45 negara untuk mengirim sekitar 2.185 penegak hukum guna memastikan keamanan Olimpiade Paris.
"Permintaan ini ditujukan bukan hanya kepada negara-negara di Uni Eropa, tetapi juga kepada Korea Selatan, Afrika Selatan, India, Australia, dan negara-negara lainnya," demikian dilaporkan stasiun radio RMC Sport, Jumat, (29/3/2024).
Saat ini, sekitar 800 petugas keamanan telah ditugaskan oleh pemerintah masing-masing negara, ungkap RMC Sport, yang mengutip beberapa sumber dari kepolisian lokal.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Prancis telah meminta "jumlah kecil" personel militer asing untuk tugas-tugas "yang sangat spesifik" selama Olimpiade.
Permintaan-permintaan tersebut dilakukan oleh Prancis pada bulan Januari sebelum serangan teror minggu lalu yang diklaim oleh ISIS-K di sebuah gedung konser di Moskow di mana setidaknya 143 orang tewas.
"Konteks keamanan, terutama dalam beberapa minggu terakhir, membuat kita sangat waspada terhadap keamanan Olimpiade ini," kata seorang pejabat militer Prancis seperti laporan Deutsche Welle, Jumat (29/3/2024).
Polisi dan aparat keamanan asing akan melakukan patroli bersama dengan aparat Prancis, dengan tetap mengenakan seragam mereka sendiri agar para wisatawan dari negara mereka dapat dengan mudah mengenali dan meminta bantuan, kata RMC Sport.
Mereka juga akan disebar ke lokasi pertandingan di mana penonton dari negara mereka hadir, sementara patroli berkuda juga akan dikerahkan, bersama dengan pasukan penjinak bom dan anti drone.
Baca Juga: Tas Berisi Rencana Keamanan Olimpiade Paris 2024 Dicuri, Penyelenggaraan Terancam?
Prancis akan menggelar 45.000 polisi, 20.000 keamanan swasta, dan 15.000 tentara setiap hari untuk Olimpiade dan Paralimpiade dari akhir Juli hingga Agustus.
Hari Selasa kemarin, direktur jenderal Badan Keamanan Siber Prancis Vincent Strubel mengatakan mereka mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk "serangan dari negara-negara yang ingin mengganggu Olimpiade karena tidak puas dengan satu alasan atau lainnya, dan yang mungkin mencoba mengganggu upacara pembukaan atau menyebabkan masalah di transportasi umum."
Sumber pemerintah Prancis mengatakan 35 negara telah merespons positif permintaan mereka untuk penambahan personel.
"Angkatan Bersenjata Polandia akan bergabung dengan koalisi internasional yang dibentuk oleh Prancis untuk mendukung persiapan dan keamanan Olimpiade Musim Panas 2024," tulis Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz di X, yang sebelumnya bernama Twitter, hari Kamis, termasuk mengirim anjing pelacak.
Para diplomat mengatakan sekutu Eropa lainnya, termasuk Inggris dan Italia, akan menyediakan puluhan petugas polisi untuk membantu patroli di jalan-jalan.
Selain langkah-langkah Prancis, negara-negara seperti Israel dan Amerika Serikat juga akan mengirim personel keamanan untuk membantu mengamankan tim mereka selama Olimpiade.
Hari Minggu (24/3), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan dengan Dewan Pertahanan Prancis menyusul serangan teroris di aula konser gedung Crocus City Hall di dekat Moskow pada Jumat pekan lalu.
Setelah pertemuan tersebut, Pemerintah Prancis meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap ancaman teroris menjadi yang tertinggi di seluruh negeri. Olimpiade Paris dijadwalkan berlangsung mulai 26 Juli hingga 11 Agustus.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Deutsche Welle